Sebuah studi yang dilakukan Université de Montpellier, Prancis, mengungkapkan menikmati musik metal ternyata bisa mengurangi potensi gangguan jiwa. Hal ini juga sekaligus membantah stigma, bahwa musik cadas ini hanya menimbulkan perilaku merusak.
Penelitian ini melibatkan 321 metalhead (penggila musik metal), terdiri atas 282 pria and 39 wanita, berusia 13 hingga 44 tahun. Tingkat kecemasan dan depresi mereka kemudian diukur dengan Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS).
Hasilnya, kurang dari 5% penggemar musik metal yang disurvei menunjukkan gejala patologis kejiwaan. Angka ini bahkan jauh lebih rendah dari rerata tingkat kecemasan komunitas global yang bisa mencapai 15,58%, dan 3,43% untuk depresi.
Menurut mereka, rendahnya tingkat gangguan jiwa ini karena penggemar metal akrab dengan simbol-simbol kematian, baik lirik, tipe nada, maupun logo band. Dengan akrab dan rutin mengingat kematian itu, mereka terdorong lebih santai dan bahkan berbuat kebaikan.
Sumber by http://www.metrotvnews.com
Rating: 4.5
Penelitian ini melibatkan 321 metalhead (penggila musik metal), terdiri atas 282 pria and 39 wanita, berusia 13 hingga 44 tahun. Tingkat kecemasan dan depresi mereka kemudian diukur dengan Hospital Anxiety and Depression Scale (HADS).
Hasilnya, kurang dari 5% penggemar musik metal yang disurvei menunjukkan gejala patologis kejiwaan. Angka ini bahkan jauh lebih rendah dari rerata tingkat kecemasan komunitas global yang bisa mencapai 15,58%, dan 3,43% untuk depresi.
Menurut mereka, rendahnya tingkat gangguan jiwa ini karena penggemar metal akrab dengan simbol-simbol kematian, baik lirik, tipe nada, maupun logo band. Dengan akrab dan rutin mengingat kematian itu, mereka terdorong lebih santai dan bahkan berbuat kebaikan.
Sumber by http://www.metrotvnews.com
Rating: 4.5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.