Kamis, 28 Mei 2009

Telemeter and Pulsation Chronograph: How to read?

Pada posting sebelumnya saya sudah membahas mengenai bagaimana cara membaca skala Tachymeter pada sebuah jam Chronograph analog. Fungsi chronograph tidak hanya digunakan untuk mengukur kecepatan sebuah object pada rentang jarak tertentu, tapi juga banyak fungsi lain. Fungsi lain yang dibahas pada posting kali ini adalah Fungsi Chronograph Telemeter dan Pulsation.

TELEMETER CHRONOGRAPH.

Chronograph Telemeter berfungsi untuk mengukur jarak sebuah fenomena (kejadian) yang terlihat dan kemudian terdengar. Saat sebuah fenomena terlihat secara visual, fungsi chronograph diaktifkan dengan menekan tombol chronograph atas. Kemudian saat terdengar suara dari fenomena itu, matikan fungsi chronograph dengan menekan tombol bawah. Posisi jarum detik besar akan menunjukkan sebuah angka dan itulah jarak antara anda dan fenomena tersebut.


Contohnya adalah untuk mengukur jauh jarak sebuah petir yang terlihat kilatannya dan kemudian terdengar suaranya oleh pengamat. Perhitungan jarak ini didasarkan pada standar kecepatan bunyi di udara yang memiliki kecepatan sekitar 340m/ detik. Gambar dibawah adalah contoh sebuah jam yang menggunakan fungsi chronograph Telemeter dengan standar jarak dalam satuan Kilometer (Km).



PULSATION CHRONOGRAPH

Jam chronograph dengan fungsi Pulsation seringkali disebut sebagai doctor's watch karena emmang fungsinya adalah untuk menghitung denyut nadi seseorang. Penghitungan denyut dimulai bersamaan dengan saat fungsi chronograph diaktifkan. Saat denyutan mencapai 30 kali, fungsi chronograph dimatikan. Dalam jam Pulsation terdapat 3 standar penghitungan denyut yaitu pada denyutan ke-10, 20 dan 30 kali. Tergantung dari standar penghitungan yang digunakan jam itu. Setelah fungsi chronograph dimatikan, angka yang ditunjukkan oleh jarum detk besar adalah banyaknya rata-rata denyutan per menit.

Gambar dibawah adalah contoh dari sebuah jam chronograph Pulsation dari brand Seiko yang dibuat tahun 70-an. Pengukuran denyut pada jam ini menggunakan standar dasar 10. Diameter jam ini besar sekitar 42-43mm dan semakin sulit didapat.


Contoh jam Pulsation chronograph dibawah menggunakan dasar perhitungan 30 dan dibuat oleh Vacheron Constantin pada tahun 40-an. jam ini sangat cantik dan langka!

Detail dial jam. (gambar diambil dari internet)


Selasa, 26 Mei 2009

Menambah Gadget HTML pada Blog

Kembali lagi anax kolonx memposting tentang blogging, kali ini mengenai penambahan gadget html. langsung aja yuk.

1. Masuk ke blogger.com
2. Pilih tata letak
3. Pilih Tambah Gadget

4. Setelah itu pilih html/java scipt 

5. Maka akan tampil seperti ini 
6. Pada bagian judul ketikkan judul dari script yang akan di copas, misalnya 

* script yang di copy di konten itu berasal dari script reseller, gadget,script yang dibuat sendiri, atau dari mana aja yang penting script html.
Ok, setelah itu save, setelah tersimpan kamu bisa lihat blog kamu setelah dipasangi gadget. O ya gadget itu bisa dipindah-pindah semau kamu, tinggal klik judulnya (pada tata letak) tahan trus taruh sesuka kamu.
Semoga bermanfaat.


Nice Design for Vintage Watches Ads

Mencermati iklan-iklan jam pada jaman 50-70an sangat menarik, terutama jaman di saat sebuah teknologi horologi baru ditemukan dan diproduksi secara massal. Coba anda lihat iklan jam Accutron dibawah ini. Accutron pada era akhir 60-an dan sepanjang tahun 70-an begitu dikenal dengan membuat terobosan baru dalam dunia horologi, yaitu dengan penemuan tuning fork. Jam dengan movement tuning fork di-klaim sebagai jam yang paling akurat di dunia saat itu. Masyarakat yang terbiasa dengan jam mekanikal tidak akan bisa mendengar bunyi movement dalam movement tuning fork ini karena jam tuning fork ini tidak berdetak tapi berdengung karena getaran tuning fork yang sangat cepat. Iklan Accutron masa itu begitu provokatif dan agresif...


Gambar dibawah adalah iklan dari Rolex pada tahun 70-an. Jenis yang diiklankan adalah seri Submariner. Iklannya menurut saya sederhana namun pesan yang hendak disampaikan mengena. Pakaian perwira AL yang terlihat menunjukkan bahwa jam ini bukan jam sembarangan, dan seragam itu juga mengantarkan pesan bahwa jam ini dipercaya oleh kaum profesional dan militer untuk menunjang kegiatan mereka (tangguh).
Iklan di bawah sangat atraktif dari segi pewarnaan. Iklan Mido Multifort dan Buren ini dari tahun 50-an. Cukup eye-catching untuk membuat seseorang melihat dan membacanya. Iklan Buren saya suka dari penggunaan warna yang cenderung monochrome coklat.



Iklan Technos dan Zenith dari tahun 50-an ini juga saya suka karena penggunaan warna yang kalem dan sederhana. Secara visual desain Technos lebih menarik namun desain Zenith lebih eye catching.



Serupa dengan iklan Rolex yang menampilkan seragam seorang perwira AL, iklan Rolex Submariner dari tahun yang sama ini juga ingin menyampaikan pesan serupa dengan yang diatas. Dari segi komposisi menarik. Pembaca menjadi fokus pada jam yang digunakan. Warna black and white menambah kesan maskulin dan tangguh. Iklan Omega disebelahnya ingin menunjukkan bahwa desain seri Dynamic mereka memang mengikuti bentuk pergelangan tangan manusia baik laki-laki maupun perempuan. Saat itu memang baru Omega yang mendesain jam seperti ini dan akhirnya menjadi salah satu icon desain tahun 70-an.


Iklan jam Elgin dan Hamilton ingin menunjukkan ketangguhan jam tersebut. Elgin yang diiklankan sebenarnya adalah sebuah dress watch tapi dalam gambar diperlihatkan bahwa jam mereka sanggup juga untuk dibawa dalam aktifitas yang penuh gerakan seperti olah raga. Hal lain yang ingin ditunjukkan adalah kualitas Elgin yang semakin baik dalam casing water proof-nya. Memang pada era 60-an jam-jam dengan kemampuan water resist mulai banyak dibuat dan saat itu mungkin teknologi seperti itu merupakan hal baru. Sedangkan iklan Hamilton dari tahun 70-an ini menunjukkan fungsi jam yang bisa digunakan untuk para proffesional diver..iklannya cukup provokatif!


Masih banyak lagi iklan-iklan jam lama yang menarik untuk dicermati dan dinikmati. Kita juga seperti dibawa kembali oleh 'mesin waktu' ke jaman yang ditampilkan pada iklan-iklan itu...

Jumat, 22 Mei 2009

PANERAI: The Early Products

Adalah seorang Giovanni Panerai (1825-1897) sebagai seorang italia yang membangun Panerai di kota Florence, Italia. Keahliannya dalam membuat instrumen dan alat bantu khususnya untuk para profesional membuat Panerai akhirnya memiliki banyak kontrak eksklusif dengan angkatan bersenjata beberapa negara dan terbesar adalah Italia.

Kondisi politik yang tidak stabil dalam paruh kedua tahun 1930 membuat AL Itali memesan jam-jam khusus dalam air kepada Officine Panerai melalui sebuah komisi yang dibentuk. Sebelumnya OP juga merupakan vendor tetap yang mensuplai beberapa alat bantu untuk AL Itali termasuk didalamnya adalah underwater compass dll. Selama PD ke-2 jam dan instrumen yang dibuat oleh Panerai merupakan standard-issue tools bagi pasukan katak, SLC torpedo riders dan para commando. Kombinasi dari tools wajib saat itu seperti gambar dibawah dan disebut sebagai 'TRITTICO'

Dari tahun 1930 sampai tahun 1980, Panerai masih membuat jam-jam diver dan alat-alat bantu diver lainnya dan kemudian mulai fokus pada pengemangan jam diver. Hampir semua jam-jam selam mereka menggunakan movement dan casing yang secara eksklusif dibuat oleh Rolex. Jam-jam yang masih menggunakan movement dari Rolex biasanya hanya menggunakan 2 jarum saja (jam dan menit), seperti yang banyak ditemui pada desain-desain Panerai modern. Jam prototype Radiomir menggunakan casing dengan diameter 47mm yang dibuat oleh Rolex, selain itu casing dan winding crown juga di supply oleh Rolex. Prototype ini dinamakan '2533'.

Contoh jam Panerai yang dialnya dibuat juga oleh Rolex adalah tipe '3646' yang salah satu dialnya menggunakan model 'californian dial'. Dial model ini menggunakan index roman dial untuk angka-angka bagian atas dan separuhnya menggunakan arabic number. Panerai kemudian tidak lagi menggunakan desain californian dial dan kembali ke desain-desain awal yang lebih sederhana.



Panerai 3646 dibuat dalam beragai variasi dial sejak 1938 sampai 1950. Tipe ini juga digunakan oleh pasukan katak Jerman "Kamppfschwimmer" dengan dial yang steril (tidak ditulis brand pada dial). Tidak ada dokumentasi mengenai berapa banyak tipe 3646 yang dikirimkan ke Jerman. Pada desain 3646 mengalami perubahan dengan menggunakan bezel yang lebih tinggi dengan 'sandwich dial'.

Pada tahun 1997 setelah diakuisisi oleh Vendome/Richemont Group, Panerai mengeluarkan versi re-edition dari tipe 3646 ini (PAM 21) dengan menggunakan bahan platinum dan menggunakan movement Rolex vintage. Gambar dibawah adalah perbandingan antara prototype 2533 dengan tipe 3646.

Gambar dibawah menunjukkan perbandingan antara re-edition PAM 21 (kiri) dan versi asli 3646 (kanan). Keduanya menggunakan movement dari Rolex Cal.618 dengan 17 jewels. Panerai hanya membuat sekitar 60 buah tipe PAM 021 ini sesuai dengan usia tipe klasik ini yag diproduksi pertama kali tahun 1938. Sebuah toko online menjual tipe PAM 021 dengan harga US$ 220,000!

Pada periode selanjutnya, Panerai juga menggunakan movement dari produsen jam lain yaitu Angelus. Hal ini merupakan jawaban dari kebutuhan akan sebuah jam dengan power reserve lebih lama. Movement yang digunakan adalah manual movement cal.240 dengan power reserve 8 days. Jam ini didokumentasikan sebagai ref.6152, 6152/1 dan 6154 dengan casing masih dibuat oleh Rolex.



Untuk tipe 6152/1 ini Panerai juga membuat seri re-edition dengan ref PAM 127 atau "Luminor 1950" dengan menggunakan protection crown karena tidak semua tipe 6152/1 menggunakan protection crown.

Pada tahun 1954, Panerai mengeluarkan tipe 6154 yang dibuat khusus atas permintaan dari angkatan laut mesir. Sesuai permintaan, 6154 yang dibuat menggunakan dial radioactive model lama. Jam dibuat dalam jumlah sedikit dan tanpa menggunakan protection crown. Desain casing dibuat berbeda dari Panerai sebelumnya (6152 dan 6152/1). Tipe ini sering disebut juga sebagai "Small Egiziano", dan diikuti pada tahun 1956 dengan desain casing yang sama sekali baru (diameter 60mm) dan dengan menggunakan protection crown, dibuat versi baru GPF 2/56 yang disebut sebagai "Big Egiziano". Gambar dibawah adalah model GPF 2/56. Movement yang digunakan adalah Angelus 8 days. Tipe GPF 2/56 ini kemudian dikembangkan untuk desain Panerai modern yaitu "Luminor Submersible" dengan menggunakan desain bezel yang sama namun dalam casing yang lebih kecil (44mm).

Selama periode 1956 sampai akhir 1980an ada beberapa jam prototype yang dibuat. Contohnya adalah Panerai yang dibuat menggunakan bahan titanium (tahun 1960 dengan movement Rolex) dan dengan bahan aluminium (tahun 1980 dengan movement ETA). Prototype aluminium telah di tes ketahanan air 1000m ("Mille Metri"). Gambar dibawah adalah salah satu contoh jam prototype bahan aluminium yang menggunakan movemenrt dari ETA.

Jam prototype yang lain didesain tahun 1940 yang tidak pernah sampai ke line produksi, yaitu tipe chronograph untuk deck officers, namanya "Mare Nostrum". Nama ini sebelumnya pernah digunakan untuk penghitung waktu peluncuran torpedo. jam tersebut menggunakan bi-compax chronograph dan menggunakan dial 'Radiomir'. Panerai akhirnya membuat model chronograph yang dibuat pada masa Pre-Vendome (1997). Jam-jam chronograph yang belum terjual pasca pengambil alihan oleh group Vendome/Richemont, diambil oleh group tersebut dan dibuat versi berbeda (PAM 006, 007 dan 008) dengan desain bezel yang berbeda serta 3 variasi warna: putih, hitam dan biru.

Perkembangan brand Panerai setelah masuk dalam group richemont semakin baik dan banyak desain-desain baru yang dibuat namun selalu mengacu pada desain-desain klasik. Saat ini desain klasik Panerai dibagi 2 yaitu tipe Luminor dengan casing monoblock dan Radiomir yang menggunakan wire loops.

PANERAI: The Beginning

Sudah banyak yang mengetahui kalau Panerai lahir karena adanya permintaan khusus dari AL Italy pada pertengahan tahun 30-an yang membutuhkan sebuah alat bantu bagi pasukan kataknya. Mengapa khusus untuk pasukan katak? Pada pertengahan tahun 30-an, hubungan antara Italy dan Inggris memanas dan sepertinya akan berakhir dengan peperangan. Pasukan Itali menyadari bahwa kekuatan perang mereka tidak cukup kuat untuk melawan pasukan Inggris terutama jumlah dan jenis kapal perangnya. Untuk itu AL Itali menggunakan strategi tidak menyerang diatas air tapi menyerang dan membri kejutan 'dari bawah'.

Kejutan dari bawah ini membutuhkan pasukan khusus yang bertugas menyerang dan memasang bahan peledak di lambung kapal Inggris dan meledakkannya dalam jangka waktu yang telah ditentukan. Untuk mengakomodasi kebutuhan itu maka AL Itali membutuhkan sebuah alat bantu lagi berupa jam tangan yang tangguh, kedap air dan terlihat seara jelas dalam gelap

Menurut dokumen yang ada, Perdana Menteri Itali atas dasar rekomendasi yang diberikan dari unit kapal selam membentuk sebuah komisi yang bertugas untuk mendesain dan membuat sebuah jam diver yang memenuhi kriteria mereka. Komisi ini bekerja sama dengan pihak luar (vendor) yang telah berpengalaman dalam membuat alat bantu militer. Salah satu kriteria utama yang harus terpenuhi adalah kemudahan membaca dalam kondisi gelap dan konstruksi yang kuat.

Sebenarnya pada masa itu sudah ada beberapa produsen jam yang memproduksi jam diver. Namun rata-rata jam tersebut tidak memenuhi kriteria yang diharapkan oleh komisi itu terutama kemudahan terlihat dalam gelap dan tingkat kekedapan terhadap air. Komisi kemudian menghubungi Panerai yang saat itu memang merpakan salah satu produsen alat-alat bantu militer dan salah satu klien besarnya adalah Angkatan bersenjata Italia. Saat itu Panerai membuka sebuah toko alat-alat bantu profesional tersebut dengan nama L'OROLOGERIA SVIZZERIA. Panerai saat itu memang ahli dalam membuat alat bantu profesional dan militer khusus untuk dalam air. Tools seperti kompas bawah air, alat pengukur kedalaman, kalkulator mekanik untuk peluncuran terpedo dll adalah tools yang banyak dibuat. Mengingat Panerai memiliki hubungan yang baik dengan produsen jam dari Swiss (salah satunya adalah Rolex), maka Panerai menyanggupi untuk bergabung dengan project ini. (Gambar dibawah adalah contoh tools yang terus dibuat oleh Panerai )

Pada tahun 1936, Panerai mengeluarkan untuk pertama kalinya prototype dari jam diver mereka sebagai hasil kerjasama antara Panerai dan AL Italy. Desainnya sangat khas dengan wire loops yang dipatri menyatu dengan casing. Untuk memudahkan melihat dalam gelap, diameter dibuat besar sekitar 47mm dan digunakan diluar baju selam mereka. Jam-jam pertama mereka tidak menuliskan identitas apapun termasuk brand karena jam-jam ini memang khusus dibuat untuk kepentingan militer. Hal ini disengaja karena dalam strategi perang apabila ada angota pasukan yang ditankap, pihak musuh tidak akan dapat membaca dan mendapatkan informasi apapun mengenai tools yang digunakan. Karena kalau segala tools atau info apapun yang bisa terdeteksi dapat digunakan oleh musuh unutk menghancurkan fasilitas tersebut.

Panerai mengeluarkan tipe Radiomir seperti diatas sebagai jam prototype mereka yang dikhususkan bagi anggota pasukan katak Itali. Nama Radiomir digunakan karena bahan yang digunakan untuk pelapis indeks jam dapat bersinar dalam gelap dan merupakan campuran Zinc Sulphide dan Mesothorium. Sedangkan untuk kristal menggunakan material Perpex (buka sappire crystal) yang sangat kuat.
Mendekati tahun 1937, hubungan antara Italia dan Inggris mulai mencair dan kondusif sehingga project antara Panerai dan AL Italia pun terhenti. Namun pada tahun 1938 mendekati 1939, situasi kembali memanas antara kedua negara itu dan hal ini juga membuat komisi membuka kembali project Panerai. Untuk jam Panerai generasi kedua ini dibuat berbeda sekali dengan generasi sebelumnya. Wire loops tidak lagi digunakan da sebagai gantinya adalah lugs yang lebih besar dan kokoh yang merpakan satu kesatuan blok baja dengan casing. Desain indeks juga tidak lagi dicetak diatas dial tapi menggunakan 2 lapis lempengan dial dimana lapisan dibawah dilumuri dengan zat yang sama yang digunakan pada generasi sebelumnya agar mudah terlihat dalam gelap. Desain dial 2 lapis ini kemudian dikenal sebagai 'sandwich dial'. Pada generasi kedua ini protection guard (seperti gambar dibawah) belum digunakan.

Desain diatas sampai saat ini masih digunakan dan disebut sebagai tpe Luminor, sedangkan tipe Radiomir merujuk pada desain jam yang menggunakan wire loops.

Kamis, 21 Mei 2009

Amazing collection ! (2)

Suatu sore sebuah sms masuk ke HP saya. Ternyata dari teman saya yang mengabarkan bahwa akhirnya dia jadi ambil (lagi) sebuah Panerai dengan power reserve. Sebelumnya beliau sudah punya Panerai dengan power reserve, tapi yang baru beliau beli ini dimensinya 44mm dan bukan 40mm. Karena saya penasaran, maka saya minta ijin untuk bisa lihat akuisisi Panerai barunya sekaligus mendokumentasikan koleksi jam beliau yang saat kedatangan pertama disimpan di rumah beliau yang lain.

Seperti biasa, siang itu saya menunggu di area Mal Kelapa Gading yang halamannya menyatu dengan tempat beliau tinggal. Saya harus dijemput karena orang luar tidak bisa masuk ke dalam area privat disana.

Setelah sampai di unit beliau, kegiatan bongkar membongkar menjadi salah satu hal yang mengasyikkan karena saya tidak tahu jam apa yang berada dalam masing-masing kantong kain kecil itu. Beliau pelan-pelan membuka dan mengatur koleksi jam-nya yang tidak beliau tunjukkan dalam kunjungan saya yang pertama. Sambil membuka satu persatu, beliau kadang juga menjelaskan jam yang menurut beliau punya kesan mendalam. Misal jam Rolex yang dia tetap miliki saat kondisi keuangan sedang terpuruk, jam yang diberikan oleh orang tuanya dll.



Saat ini beliau mulai selektif dalam memilih jam untuk dikoleksi. Kalau dulu sembarang merek dibeli sampai akhirnya kebanyakan namun valuenya tidak besar. Mulai setahun kemarin beliau mulai fokus ke brand-brand yang memang bagus valuenya dan tentu saja desainnya juga harus bagus. Salah satunya adalah brand Panerai. Saat saya datang semua Panerai beliau sudah berhasil dikumpulkan untuk didokumentasikan (termasuk akuisisi terbarunya).



Dan inilah akuisisi Panerai terbaru beliau: PAM 090, dengan power reserve, diameter 44mm dan tali karet. Very nice watch! walau tangan beliau kecil namun tetap pede pakai jam besar seperti Panerai ini.


Panerai lain yang belum pernah saya lihat adalah Panerai Luminor Marina dengan dial warna biru! birunya pun aneh karena cenderung ke arah Tosca. Diameter 40mm dengan croco strap.


Salah satu jam yang (kelihatannya) tidak pernah dipakai namun akan disimpan terus adalah jam dibawah ini: Omega Deville Automatic Vintage. Menurut beliau, ayahnya membelikan 5 buah jam yang sama seperti ini untuk dibagikan kepada 5 anaknya. kalau saya pikir, memang kita perlu setidaknya meninggalkan/ memberikan sesuatu kepada anak/cucu kita bagian dari koleksi kita, entah sebagai warisan atau kenang-kenangan. Dan menurut saya tipe Omega ini sangat pantas sebagai kenang-kenangan karena desainnya sangat klasik dan timeless. Kondisi jam ini walaupun antik namun masih terlihat seperti baru.


Carl F. Bucherer adalah brand lama yang sekarang mulai diangkat lagi. Saya sendiri tidak familiar dengan brand ini karena memang tidak pernah lihat fisik jam-nya. Menurut beliau, brand CFB ini sangat populer di Hong Kong. CFB dalam koleksi beliau adalah seri Patravi dengan feature power reserve. Desainnya sederhana namun terlihat sporty dan kokoh.


IWC Mark XV adalah salah satu koleksi yang sangat beliau sukai, bahkan saat anak beliau minta jam ini beliau menolaknya :-). IWC Flieger memang timeless banget! desainnya dari awal sampai tahun 07 tetap sama. hanya saja ada perbedaan pada diameter jam. Mark XV ini saya rasakan lebih besar dari mark XII yang menjadi legenda dari IWC Flieger. Dial putih bersih dan rantai khas IWC Flieger. Very very nice!


Salah satu jam tipe militer lain adalah Bell&Ross military chronograph limited edition. Warna jam ini unik karena antara hijau dan coklat (atau saya yang buta warna ya?..pokoknya aneh warnanya!). Desain sederhana dan kental unsur military-nya).


Jam chronograph lain dengan tali kulit adalah Tudor Chronautic. Tudor tipe ini sudah menghilangkan unsur-unsur Rolex seperti pada tipe sebelumnya. Unsur-unsur Rolex biasanya terdapat pada logo di crown, tulisan di caseback dan logo pada claps. Tudor memang akhirnya melepaskan diri dari bayang-bayang Rolex dan menggunakan logo serta fasilitas pabrik untuk membuat casing dan bagian lain secara terpisah dari Rolex.


Jam dibawah merupakan favorit saya sekaligus juga kesayangan beliau: Bregeut Aeronavale XX. Merupakan salah satu tipe klasik dari Breguet yang dibuat kembali re-editionnya. Tipe ini juga merupakan icon dari Breguet sport. Jam terlihat semakin cantik dengan penggunaan tali croco warna coklat. Saya jarang sekali menemukan Breguet seperti ini saat jalan-jalan ke toko yang jual jam bekas. Karena memang tipe ini banyak sekali yang suka dan memburu untuk dikoleksi.


Salah satu brand yang beliau suka (lagi) adalah BVLGARI. Mungkin karena pekerjaan beliau yang berkaitan dengan dunia fashion atau karena memang jam menunjukkan kualitas sekaligus status pemakainya. Bulgari yang cantik dibawah ini adalah BVLGARI BVLGARI 18K solid gold. memang cantik sekali apalagi saat dipakai. Kalau lihat tipe yang steel dari Bulgari ini saya tidak begitu suka, tapi seri 18K YG ini memang benar-benar cantik...apa karena solid gold-nya ya?... Setahu saya beliau masih punya satu Bulgari laindari seri Solotempo dengan bahan 18K juga, tapi tidak terbawa siang itu.


2 buah dari 4 Bulgari Automatic Chronograph yang ada siang itu. Yang kiri adalah Bulgari carbongold ltd edition 999 buah. Seri yang beliau simpan adalah seri Geneve dan Bali (tidak ada dalam gambar) dan keduanya dalam kondisi seperti baru! Yang sebelah kanan adalah automatic chronograph. Bulgari chrono ini juga secara estetika sangat cantik. Proporsi dan komposisinya enak dilihat.


Satu-satunya Franck Muller yang beliau miliki adalah versi basic Casablanca Automatic. Desain sederhana namun dengan harga yang tidak sederhana! Salah satu hal yang saya sukai dari brand FM ini adalah Packaging-nya! box kayu yang menyertai jam ini sangat eksklusif, besar dan berat padahal jam didalamnya kecil....


Breilting merupakan brand baru dalam koleksi beliau. Dalam koleksi beliau terdapat beberapa macam tipe diantaranya seperti gambar dibawah: Blackbird, Superocean 1500m dan Chronomat. Menurut beliau Blackbird adalah jam yang paling banyak dikomentadi oleh rekan-rekan beliau. Mereka selalu mengatakan jam itu bagus baik dari segi desain, material dan warna dial. Untuk superocean dial orange, awalnya saat saya sms jam ini beliau mengatakan tidak PD untuk menggunakan jam warna orange. Namun saat saya minta beliau lihat dulu brand dan warna orange-nya..beliau langsung suka.."wah kalau kayak gini saya demen pak!". Akhirnya jam ini malah sering dipakai oleh anak beliau. Tipe lain yang tidak ada dalam foto adalah tipe Superocean Heritage.

Ball adalah salah satu jam yang dipakai..terutama saat nonton di bioskop! kenapa? karena gas tube-nya kalau di tempat gelap menyala terang jadi kalau mau tahu jam jadi jauh lebih mudah! :-). Ball ini tipe Fireman dengan diameter 43mm.


Saya pernah lihat sekali beliau menggunakan jam Omega Constellation seperti dibawah, dan saat itu saya komentar "Wah seperti SBY aja pak jamnya!". Dan ternyata beliau punya 3 buah Connie seperti itu!