Rabu, 30 Juli 2008

Mission Completed: Seiko Bullhead Brown Face!

Akhirnya pada hari Rabu kemarin 'misi' untuk mengumpulkan dan melengkapi keluarga Seiko Bullhead Brown Face selesai sudah dengan hadirnya tipe terakhir Bullhead yang diberikan oleh seorang sobat penggemar jam kuno. Seperti diketahui (sampai saat ini), Seiko mengeluarkan beberapa varian tipe Bullhead atau 6138-0040 yaitu: Black face-blue sub dial, dan brown face. Khusus yang brown face ternya dibagi lagi menjadi tiga sub tipe yaitu: Tipe Speedtimer dan 5 Sports Speedtimer (yang hanya dibuat untuk pasar domestik Jepang) dan Tipe Automatic Chronograph biasa yang dibuat untuk pasar international.

Brown Face Speedtimer

Brown Face 5 Sports Speedtimer

Automatic Chronograph for International market


Nah, sekarang sudah lengkap semua varian Brown Bullhead!


Senin, 28 Juli 2008

OMEGA Geneve Dynamic

Pada tahun 1968 Omega mengeluarkan sebuah varian jam yang diberi nama Dynamic. Saat itu Omega meng-klaim bahwa seri Dynamic adalah satu-satunya jam yang didesain dengan terlebih dahulu melakukan studi yang mendalam mengenai anatomi pergelangan tangan manusia. Dari studi itu akhirnya keluar sebuah desain yang unik dan memang sangat berbeda dengan desain jam pada umumnya.


Salah satu contohnya adalah koleksi ini: Geneve Dynamic Automatic. Desain casing jam ini unik dengan berbentuk nyaris segi empat dengan menghaluskan sudut-sudut sehingga tidak terkesan kaku. Warna dial abu-abu tua dengan desain dial minimalis dengan hanya meletakkan 3 index baton pada posisi angka 12, 6 dan 9.



Omega ini semua parts-nya masih original dari mulai mika, crown, tali kulit dan buckle Omega. Desain jarum menyerupai jarum untuk jam sport dengan desain lebih tebal dan berwarna terang. Crown juga besar mungkin disesuaikan dengan desain casing yang hampir 44mm lebarnya. Mika menggunakan inner magnifier sehingga magnifier tidak menonjol keluar.

Hal lain yang unik dari desain jam Dynamic adalah tali-nya. Tali ini dibuat dari bahan Corfam yang dihiasi dengan lubang sebanyak 30 buah. Desain tali ini merupakan 1 piece strap dan dari ujung buckle sampai ujung lainnya merupakan satu kesatuan utuh dan apabila akan melepasnya harus membuka caseback yang menjepit tali tersebut. Desain tali melebar saat mendekati casing ini bertujuan agar saat dikenakan jam ini terkesan melekat dengan pergelangan tangan. Untuk versi braceletnya juga terasa nyaman saat dikenakan karena desain bracelet menerapkan sistem studi anatomi juga.
Kalau diperhatikan dengan seksama jam ini masih terlihat serat-serat pada upper casing dan ini menunjukkan bahwa jam ini belum pernah dipoles. Mesin menggunakan automatic cal.565. Akan lebih cocok kalau saat anda pakai jam ini juga menggunakan celana cut bray dan baju kembang-kembang...wah retro banget!

Jumat, 25 Juli 2008

SEIKO 6139-6002: The Story

Apabila anda memang penggemar jam antik, ada beberapa hal yang harus terus anda latih apabila anda bepergian kemanapun terutama saat anda ke pasar atau ke tempat, yaitu:

1) Mata yang awas. Karena mata sangat penting untuk mendeteksi apakah ada jam-jam antik yang menarik perhatian anda saat anda keluyuran di pasar atau di manapun. Karena sudah lebih dari 10 tahun menggeluti hobi ini mata saya menjadi semakin awas dan 'waspada' apabila ada jam yang menarik perhatian saya.

Saat itu saya bersama beberapa rekan kerja sedang bermobil di daerah Rawamangun. Saat itu kami melewati deretan kios pembuat stempel, kartu undangan dll. Pandangan saya (yang katanya sudah terlatih itu) mendapati sosok menarik Seiko 6139 dengan dial kuning yang digantung di etalase yang berisi banyak piala dan sticker2. Dari penglihatan sepintas saya tahu warna kuning dan bezelnya masih bagus. Tapi saya tidak berhenti dan mobil terus untuk cari warung makan di daerah itu. Kebetulan restoran yang kami tuju jaraknya hanya 200 meteran dari kios ini. jadi begitu makan selesai saya buru-buru datangi kios stempel tersebut.

Dugaan saya benar karena seiko 6139-6002 ini masih memiliki dial dan bezel pepsi yang bersih dan rantai original! Namun saat itu jarum semua sudah diganti dengan jarum yang jelek. Jarum jam dan menit berjalan normal tapi fungsi chrono sama sekali mati bahkan kenop chrono bagian bawah macet. Apabila anda menemui keadaan seperti ini anda harus punya kemampuan yang kedua yaitu:

2) Perkiraan untung rugi untuk 'menghidupkan' jam, karena kadang kita menemui jam yang kita sukai namun dalam kondisi mati atau tidak sempurna. kalau harga yang ditawarkan masuk akal anda harus bisa menghitung-hitung (tentu tidak perlu diskusi dengan yang jual) perkiraan biaya yang akan keluar untuk menghidupkan kembali jam tersebut. Pada kasus ini saya sudah memiliki rencana: cari jarum jam aslinya, service mesin dan ganti semua kenopnya. Setelah menghitung-hitung akhirnya saya putuskan ambil jam ini dalam keadaan apa adanya (waktu saya beli jamnya sangat berdebu, entah udah berapa lama digantung disitu..).

Setelah proses kedua dilalui, anda harus punya hal yang ketiga ini yaitu:

3) Punya info/ jaringan/ kenalan tukang service yang jago, hal ini mutlak karena kalau anda beli jam tidak berfungsi sedangkan anda tidak tahu kemana harus dibawa namanya sia-sia. Besoknya saya langsung bawa ke tukang service langganan yang saya tahu dia bisa carikan parts untuk jam ini (jarum dan kenop lengkap). Setelah diskusi dan berikan pengarahan yang detil dan jelas karena kalau nggak tukang service itu akan 'berkreasi' sendiri dengan parts yang dia punya. Harus diberitahu pakem untuk jam ini harusnya pakai jarum dan kenop seperti apa dll. Setelah 1 bulan di opname akhirnya 6002 saya selesai dan sudah dibersihkan dari segala kotoran. Jarum diambil dari bangkai jam sejenis begitu juga kenopnya.

Pasti beda rasanya kalau kita beli jam antik sudah jadi tinggal pake dibandingkan dengan melalui proses seperti ini. Kemampuan nomor 2 adalah paling penting karena kalau kalkulasi kita salah kita nggak dapat jam tapi malah barang rongsok karena ternyata jam itu tidak bisa diperbaiki atau spare partnya sudah tidak ada (saya beberapa kali mengalaminya).

Sepulangnya dari tempat service saya coba pakai sebentar, cek semua fungsinya dan poles kristal hadrlexnya agar lebih sempurna, setelah itu.......masuk koper! dan bobok manis dengan sesama Seiko Automatic Chronograph lainnya!

Rabu, 23 Juli 2008

SEIKO 5 Sportsmatic 1st Edition ca.1966

Saya memang sejak lama menggemari jam Seiko Sport Vintage seperti Automatic chronograph, Diver dan GMT. Setelah mendapatkan King Seiko generasi awal tempo hari saya mulai tertarik dengan jam-jam Seiko non-sport vintage. Suati hari lebih dari setengah tahun yang lalu seorang teman sesama penggemar jam antik menunjukkan jam ini kepada saya. Namun saat itu saya tidak begitu memperhatikan dengan seksama. Sampai akhirnya minggu lalu teman yang sama memberikan jam ini kepada saya dan baru saat itulah saya memperhatikan dengan seksama. Wah! ternyata jam ini cantik sekali! sangat klasik dan elegan walaupun namanya adalah Sportsmatic..

Jam ini merupakan versi awal dari Seiko 5, sering juga disebut sebagai seiko sejuta umat karena begitu banyak diproduksi dengan desain yang sangat variatif. Movement yang digunakan adalah Automatic cal.6619. Movement caliber ini merupakan versi 'revisi' atau upgrade dari movement automatic pendahulunya yaitu cal.6606 yang diproduksi awal tahun 60-an.
Cal.6619 basis movementnya dari cal.6606 yang memiliki penambahan pada fungsi quick set date. Movement ini merupakan movement automatic pertama Seiko yang menggunakan fungsi quick set date dengan cara menekan crown. Mekanisme ini selanjutnya digunakan pada hampir semua movement automatic level menengah pada tahun 60 dan 70-an. Mekanisme quick set date ini merupakan terobosan besar bagi industri jam saat itu. Karena prestasi cemerlang tersebut Menteri Keuangan Jepang pada saat itu (1964) memberikan sertifikat "G" kepada movement ini dan ditetapkan sebagai salah satu "The Best Product of The Year" di Jepang.


Desain dial jam ini sangat sederhana karena mungkin teknologi saat itu belum memungkinkan Seiko untuk membuat desain yang lebih menarik. Semua tulisan dan logo masih menggunakan teknik print (sablon). Jarum di desain dengan model pedang (sword hands) sehingga tampilan jadi lebih klasik. Case back masih menggunakan sistem snap back sehingga untuk membukanya mesti dicongkel. Tertulis bahwa jam ini cal. 6619-7070 dan dibuat pada Desember tahun 66 (lihat nomor seri di case back: 6D17662). Diameter casing cukup kecil sekitar 35mm dengan ciri khas Seiko 5 yaitu meletakkan crown di posisi angka 4.

Karena faktor usia yang sudah mencapai 42 tahun, warna dial sudah sedikit berubah warna menjadi sedikit berwarna semua bleach atau krem. Menariknya adalah karena semua bagian pada dial warna nya sama ini menunjukkan bahwa dial jam ini belum pernah tersentuh air atau embun yang bisa mengakibatkan jamur. Seiko cantik ini saya dapat masih lenhkap dengan rantainya yang berdesain model Oyster. Hmmm...cantik nian!

TISSOT Le Locle Automatic (SOLD)

Kadang saya bingung untuk pakai jam apa ketika ada acara resmi seperti kondangan atau meeting dengan top management. Saya ingin punya jam yang secara fisik baru (bukan jam antik) tapi kesan klasiknya harus tetap melekat kuat. Selama ini saya seringkali pakai saja jam-jam saya yang kalau dilihat sama Okky Asokawati pasti dibilang 'nggak matching' dengan penampilan keseluruhan.

Saat mampir di kios jam seorang rekan saya lihat ada sepasang muda-mudi yang hendak menjual 3 buah jam mereka. Menurut info sih uang hasil penjualan itu untuk biaya 'kawin lari' (halah apa nggak capek ya tamunya..). Dari 3 buah jam itu saya melihat sepintas ada yang menarik perhatian, tapi saat itu saya tidak tahu jam apa.

Sesampainya dikantor dengan tidak sabar saya telpon teman saya tadi dan tanya jam apa yang tadi dijual. Kemudian saya diberitahu bahwa salah satunya yang berdesain sangat klasik adalah Tissot Le Locle Automatic. Segera saja saya browsing untuk cari info dan gambar lebih detail tentang jam ini. Setelah saya lihat, saya langsung sms dia lagi dengan pesan singkat "Jam Tissot-nya buat aku ya!".

Kenapa saya suka jam ini?
Pertama, saya sekarang sedang gandrung jam dengan dimensi besar karena saya merasa lebih nyaman dengan ukuran casing minimal 40mm. Nah jam Le Locle ini memiliki dimensi 41mm, cukup besar untuk sebuah jam dengan desain minimalis seperti ini.

Kedua, Desain dialnya itu lho yang klasik sekali! jarum jam menggunakan model leaf hands (bentuk daun) dan jarum detik serupa tombak. Warna jarum jam dan menit abu-abu tua sedangkan jarum detik berwarna hitam. Warna ini dipadukan dengan warna dial ivory (kalau saya bilang sih putih) dan index berupa balok yang sangat sederhana, bersih dan klasik.

Ketiga, Le Locle ini ternyata di desain dengan serius. Pada case back dibuat transparan dengan penambahan ornamen berupa ukiran-ukiran dan beberapa tulisan seperti: Mecanique Automatique, Le Locle, dan Glache Sapphir. Movement automatic dipasok oleh ETA dengan cal.2824-2; 25 jewels. Casing ini juga dibuat untuk tahan kedalaman 30m. (Silahkan klik gambar dibawah agar lebih jelas).

Kondisi jam ini masih sangat bagus. Tali kulit hitam juga belum terlihat tekukan yang berarti dan belum ada kerusakan. Mungkin si pemilik termasuk orang yang rapi dan bersih.

Jam ini begitu kelihatan formal saat dipakai kantor dan diameter-nya yang besar membuatnya menjadi lebih menarik. Coba aja mereknya IWC dan bukan Tissot...wah tambah ciamik! (halah kok malah menghayal..)

SOLD

Senin, 21 Juli 2008

SEIKO Automatic Chronograph Cal.7016

"Ada Seiko 7016 kondisi mulus dan rantai original, warna dial putih, minat pak?" begitu sms yang saya terima beberapa minggu lalu. SMS itu dikirim dari Semarang oleh seseorang yang saya tidak pernah tahu sosoknya dan hanya beberapa kali bicara di telepon. Minat saya langsung timbul begitu membaca sms itu. Setelah beberapa pertanyaan detail dan konfirmasi harga akhirnya saya setuju untuk mendatangkan jam itu untuk bergabung dengan sekitar 25 Seiko Automatic Chronograph lainnya.



2 hari berikutnya paket yang saya tunggu-tunggu datang di kantor. Dan secepatnya saya buka untuk mendapati Seiko baru saya. Ternya dialnya bukan putih tapi agak merah muda ke arah ungu! menarik sekali karena saya baru sekali ini melihat desain warna dial yang sedikit 'bunglon'. Desain seiko 7016 tidak sebesar kakak2nya 6138 dan 6139, mungkin diameternya hanya 37mm saja namun disitulah menariknya, jam ini jadi kelihatan cantik!



Saya periksa dengan seksama dan ya! jam ini sesuai dengan deskripsi yang disampaikan via sms. Rantai masih original bawaan tipe ini dengan desain yang unik karena masing-masing keping rantai dikaitkan dengan 3 buah 'gelang'. Movement dari caliber 7016. Caliber ini sebenarnya memiliki 2 sub register namun dijadikan 1 di bawah (posisi angka 6). Jarum bawah lebih lebar dan besar dari jarum atas. Sering saya lihat Seiko tipe seperti ini jarum sub registernya sudah diganti sehingga tidak cantik lagi. jarum jam dan menit sudah mengalami kerontokan radium di ujung-ujungnya. It's OK! karena hal ini bisa diperbaiki.


Kristal hardlex masih banyak goresan-goresan halus. Inipun masih OK karena teman saya bisa mengembalikan kilap mika hardlex ini menjadi seperti baru lagi. Bagi saya yang penting adalah kondisi dial. Dial masih bagus dan utuh dan movement ketika di reset masih normal. Well, apa lagi yang perlu dikhawatirkan? apakah jam ini langsung saya pakai?....seperti perlakuan untuk jam lain, jam ini langsung masuk koper dan saya hanya pakai ketika jam ini saya terima saja...

SEIKO 'Bull Head' 5 Sports Speedtimer

Saya yakin para penggemar Seiko sport vintage sudah mengenal sekali tipe 6138-0040 atau sering disebut sebagai 'Bull head' atau 'Mickey Mouse'. Tipe yang 'sering kelihatan' adalah dengan tulisan Automatic Chronograph dibawah Tulisan Seiko. Kemudian yang lebih 'jarang terlihat' adalah versi Speedtimer karena hanya dibuat untuk pasar Jepang. nah yang ini lebih jarang lagi saya lihat. Sejak tahun 97 hobi jam antik saya baru menemui 2 kali tipe seperti ini, yaitu: Bull head dengan tulisan Seiko 5 Sports Speedtimer!

Memang apa sih istimewanya dengan yang versi Bullhead yang lain? Tidak ada! secara desain bentuknya sama dan hanya perubahan kecil yang dilakukan untuk tipe Speedtimer dan yang biasa. Pada versi Speedtimer jarum jam terlihat penuh dan tidak berongga di tengahnya. Warna tachymeter juga biasanya lebih 'pucat' untuk yang versi Speedtimer. Hal lain yang kadang bisa membedakan adalah warna jarum detik yang senada dengan warna bezel pada versi Speedtimer. Untuk versi 5 Sports Speedtimer saya belum tahu apakah warna jarum detiknya serupa dengan bezel atau berbeda, karena yang saya dapat jarum detik berwarna kuning dan kata yang punya itu memang aslinya karena belum pernah diganti.

Seiko bullhead yang saya dapat ini kondisi bezelnya sudah ada goresan bahkan ada bekas benturan pada posisi atas. Tapi kalau yang namanya udah cinta pada pandangan pertama hal itu bukan masalah karena kondisi dialnya sungguh mak-nyus! bahkan 'radium' pada index batonnya belum ada yang luntur satupun!

Akhirnya Bullhead Speedtimer saya tidak kesepian lagi karena sudah ditemani oleh 5 Sports Speedtimer yang baru.....hmmm yummy!

Minggu, 20 Juli 2008

SEIKO Chronometer (KS Export Model)

Saya jarang sekali melihat ada Seiko KS dengan finishing gold cap pada casingnya, biasanya stainless steel atau gold filled. Tapi kemarin sore seorang rekan penggemar jam antik datang kerumah saya dengan membawa this beautiful lady: Seiko Chronometer Gold Cap.

Seiko Chronometer ini merupakan salah satu tipe desain dari Seiko KS (King Seiko). Huruf KS tidak diletakkan pada dial karena versi ini khusus dibuat untuk memenuhi pasar export keluar Jepang. Saat itu (tahun 70-an) nama KS sudah mulai banyak diperhitungkan oleh pasar di luar Jepang dan karena banyaknya permintaan maka dibuatlah Seiko Chronometer yang notabene adalah Seiko KS.

Kata Chronometer pada Seiko Ks ini masih digunakan sebelum akhirnya pihak otorita jam Swiss meminta pihak Seiko untuk mencabut semua tulisan Chronometer pada jam-jamnya dengan alasan bahwa Seiko ini tidak mengikuti kaidah pengujian yang dilakukan (hanya) di Swiss dan yang lebih penting lagi kata Chronometer adalah trade mark bagi jam-jam buatan Swiss. Namun ada juga pendapat yang mengatakan bahwa jam-jam Seiko high grade seperti ini ada juga yang dikirimkan ke Swiss untuk mendapatkan sertifikat Chronometer dari pihak yang ditunjuk secara resmi. Hal ini dilakukan agar lebih memastikan bahwa akurasi dan ketahanan jam Seiko ini memang tidak kalah dengan jam-jam buatan Swiss.


Desain casing menyerupai beberapa desain jam Swiss era tahun 70-an karena memang Seiko Chronometer ini dibuat pada bulan Maret tahun 1974. Movement yang digunakan adalah automatic cal.5626 dengan 28,800 bph. Desain casing dibuat one piece case dan untuk membuka harus dilakukan dari arah depan (kaca). Dial dibuat seperti motif tikar dengan adanya ornamen/ tekstur berwarna gold. Mengenai pemakaian finishing Gold cap ini ada pendapat yang mengatakan bahwa hal ini dilakukan untuk mendapatkan pelanggan di pasar Eropa (khususnya) yang menyukai jam-jam yang berkesan mewah dengan adanya elemen emas.


Sejak kemarin sore Seiko Chronometer ini akhirnya bisa bersanding dengan Seiko KS versi lokal Jepang dengan movement yang sama, Cal.5626.


Jumat, 18 Juli 2008

SEIKO 6138-3002 "Jumbo"

Seiko ternyata mempunyai begitu banyak variasi desain untuk jajaran seri Automatic chronograph mereka. Contohnya adalah salah satu seri 6138 ini. Karena ukurannya yang memang besar 42mm, maka para penggemar Seiko menyebutnya sebagai Seiko Jumbo. Melihat desainnya yang sederhana dan dominan hitam, ketika digunakan kelihatan sangat maskulin dan berkelas. Sebelumnya saya sudah memiliki salah satu tipe ini dan saat saya mendapatkan jam yang sama saya pikir mereka adalah kembar.

Ternyata perkiraan saya salah. Tipe yang saya miliki sebelumnya adalah 6138-3000 yang juga disebut sebagai Seiko Jumbo dan yang saya dapat ini bernomor seri belakang 3002. Setelah saya perhatikan dan cari perbedaannya ternyata ada pada bagian lugs. Kalau anda perhatikan perbedaan lugs sangat sedikit. Perhatikan gambar dibawah. Sebelah kiri adalah seri 3002 dan sebelah kanan seri 3000. Pada lugs 3002 tidak ada sisa casing pada pertemuan lugs sedangkan pada seri 3000 maih ada sisa casing yang memanjang antar lugs. Kedua tipe ini menggunakan tipe rantai yang sama.

Setelah menemukan seri 3002 ini, akhirnya Seiko Jumbo pertama saya mendapatkan saudara kembarnya....

Kamis, 17 Juli 2008

ENICAR Sherpa Guide GMT

Sebelumnya saya sudah memiliki satu buah Enicar Sherpa Guide seperti diatas dan saya pikir itu cukup lah karena sudah mewakili versi Sherpa Guide. Suatu kali teman saya memperlihatkan jam yang sama seri Sherpa Guide dengan desain yang berbeda. Akhirnya setelah negosiasi yang cukup alot, Enicar ini beralih kepemilikan.

Ternyata perbedaannya cukup jelas. Coba anda perhatikan pada bagian lug antara Enicar diatas dan dibawah, Lugnya berbeda desain. Lug pada enicar diatas adalah lug yang sering kita lihat pada jam-jam enicar dan jam lain. Pada enicar dibawah lugnya pendek sekali sehingga tidak memerlukan 'kuping' rantai untuk mengaitkan casing dengan rantai.

Perbedaan kedua adalah pada desain angka GMT. pada Enicar saya yang pertama terlihat angka GMT terbagi menjadi 2 beda warna yaitu merah dan biru. Enicar saya yang baru juga 2 warna tapi seolah terbagi menjadi 4 bagian karena ada angka yang di buat beda warna.
Jam ini masih dalam keadaan sangat baik dan semua masih original. pada caseback terdapat gambar kerang dan tulisan Sherpa 600.

Lidah rabtai tertulis juga Enicar.

Buckle juga terlihat logo Enicar dan dalam keadaan yang masih bagus. Rantai didesain menyerupai rantai oyster hanya saja dengan lebar yang berbeda.
Bagi penggemar jam-jam besar pasti suka dengan jam ini karena dimensinya yang 42mm membuat pergelangan anda sesekali akan dilirik orang saat di keramaian.


OMEGA Electronic F300hz Chronometer

Pada era sebelum jam quartz merajai pembuatan jam tangan, dunia horologi mengenal sebuah movement yang kini sudah tidak lagi diproduksi yaitu Electronic movement. Movement ini ditemukan oleh Max Hetzel yang akhirnya digunakan oleh beberapa merek jam swiss pada era awal sampai akhir tahun 70-an.

Omega bersama dengan perusahaan ESA membuat sebuah movement dengan basis tuning fork ini dengan dibawah lisensi dari Bulova sebagai pemegang hak cipta. Movement yang dihasilkan adalah tuning fork dengan frekwensi 300hz. Movement ini akhirnya menjadi sebuah mesin electronic yang paling banyak digunakan pada saat itu.

Omega electronic dalam koleksi saya tidak memiliki seri (Seamaster, Geneve atau Constellation) tapi hanya Omega Electronic. Movement electronic-nya sudah bersertifilat chronometer dengan tingkat akurasi -/+ 2 detik perhari dengan cal.1260 (day-date).

Desain Omega ini sangat kental ciri desain tahun 70-an. Index balok tebal dengan variasi garis hitam serta variasi pada dial berupa arsiran hitam horisontal di tengah dial. jarum pendek serupa dengan jarum yang ditemui pada serie Cosmic 2000. Dimensi jam ini cukup besar sekitar 37mm dengan panjang sekitar 43mm. Jam ini saya gabungkan dengan rantai elastis berbentuk gelang generik non omega.

Kalau anda penggemar Omega atau berniat mengkoleksi jam Omega vintage harus memiliki setidaknya satu jam electronic tunig fork seperti ini supaya perjalanan Omega dalam dunia horologi menjadi lengkap.