Menelisik Film My Kingdom | Mandarin Film

Kingdom, sebuah film produksi Cina yang disutradarai Gao Xiaosong, dibintangi artis-artis idola Mandarin.
Cerita berawal dari Erkui, bocah berusia 5 tahun yang hendak dihukum mati. Kala itu, Dinasti Qing menghukum mati semua suku Meng yang dianggap tidak setia. Erkui menyaksikan anggota keluarganya dihukum mati. Anak ini lantas menyanyikan sebuah lagu tradisional yang menyentuh hati Yilong, seorang bocah berusia 7 tahun. Yilong lantas merayu Yu Shenying (Yuen Biao), guru operanya, untuk menyelamatkan Erkui dan menjadikannya rekan dalam rombongan opera.
Guru Yu pemilik sanggar opera yang dianugerahi plakat “Prajurit Terkuat” dari Kaisar lantas melatih Erkui dan Yilong seni bela diri untuk pertunjukkan opera tradisional Beijing. Kehidupan mereka baik-baik saja, sampai suatu hari Guru Yue, saingan Yu datang menantang duel. Yue akhirnya mengalahkan Yu, dan membawa plakat “Prajurit Terkuat” ke Shanghai.
Tahun berlalu, Erkui (Han Geng) dan Yilong (Wu Chun) telah beranjak dewasa. Berlatih selama bertahun-tahun, mereka bertekad membalas dengan pada Yue yang sukses dengan pertunjukan opera di Shanghai Grand Theatre. Erkui dan Yilong bertolak ke Shanghai, dan berhasil mengalahkan Yue dalam sebuah pertunjukan. Merasa malu karena kalah, Yue bunuh diri. Shanghai Grand Theatre kini jatuh ke tangan Erkui dan Yilong.
Kematian Yue membuat Mulang (Barbie Hsu), murid Yue, terluka. Namun ia tak punya pilihan selain bergabung dengan kelompok opera yang kini digawangi Yilong. Mulang tak sanggup jika harus melihat anggota operanya menjadi pengangguran.
Cerita tak berhenti di sini. Erkui, yang diam-diam tertarik pada Mulang, berniat balas dendam atas kematian keluarganya. Ia membunuh satu persatu dari 7 pangeran (putra Kaisar) yang memerintahkan hukuman mati. Misinya menjadi mudah karena kekuasaan Kaisar telah runtuh.
Sementara Yilong yang sedang di puncak popularitas asyik menjalin hubungan dengan seorang istri pejabat yang cukup disegani.
Tanpa sadar, gerak-gerik keduanya diamati oleh Jenderal Lu (Louis Liu). Lu, salah satu penonton setia pertunjukan opera di Shanghai Grand Theatre. Secara terang-terangan Lu berusaha mengambil hati Mulang.
Keadaan berubah menjadi tegang ketika sang pejabat mencium perselingkuhan istrinya dengan Yilong, dan polisi mencurigai Erkui bertanggung jawab atas kematian para pangeran.
***
Menonton My Kingdom ibarat menyaksikan telenovela dengan setting Shanghai era 1920-an. My Kingdom menampilkan begitu banyak konflik cheesy: perebutan gelar, perebutan wanita, perselingkuhan, cinta segitiga, dendam masa lalu sampai pengkhianatan. Konflik lemah ini tertolong berkat adegan fighting yang digarap apik. Tak heran, mengingat Sammo Hung menjadi action director film ini. Sebelumnya, Sammo juga menjabat sebagai action director dalam Ip Man 1-2.
Durasi 99 menit terasa cepat berlalu dengan konflik yang silih berganti, adegan fighting yang memukau plus kostum mewah khas opera Cina yang tersaji sepanjang film.
Nama Barbie Hsu, Wu Chun (personel Fahrenheit yang sedang tidak aktif) dan Han Geng (mantan personel Super Junior) menjadi nilai jual tersendiri untuk film berjudul Mandarin Da Wu Sheng ini. Namun sayangnya, ketiganya gagal menciptakan chemistry yang kuat. Erkui dan Yilong tumbuh dewasa bersama, namun tak tampak ikatan yang kuat di antara keduanya. Kendati begitu, kepiawaian Wu Chun dan Han Geng dalam adegan laga tak bisa dipandang sebelah mata.
Akting Barbie sebagai Mulang terlihat paling kuat jika dibandingkan Wu Chun dan Han Geng. Bintang Meteor Garden ini sukses menunjukkan emosinya. Bagaimana pergolakan batin ketika ia harus bergabung dalam kelompok opera yang dipimpin oleh orang yang menyebabkan gurunya bunuh diri. Namun ketika berhadapan dengan Han Geng, tampak kesenjangan akting antara keduanya. Bahkan adegan ranjang Han Geng-Barbie tak cukup buat menampilkan perasaan Erkui pada Mulang.
Indonesia (Jakarta, Tangerang dan Surabaya--red) beruntung bisa menyaksikan My Kingdom bersamaan dengan rilis di Cina dan Amerika Serikat (9 September). Mengutip situs imdb, film ini baru akan masuk bioskop Hong Kong pada 22 September mendatang. Meski pun sangat terbatas. Di Jakarta, film ini hadir di 3 bioskop di kawasan Pluit, 1 bioskop di Grogol serta sebuah bioskop non-21 di daerah Mangga Dua.
Sebelum film ini dirilis, Barbie dalam sebuah konferensi pers menyatakan bahwa My Kingdom adalah film terakhirnya. Perempuan yang akrab disapa Da S ini mengaku ingin konsentrasi membina rumah tangga. Kalau itu benar, rasanya peran ini tak cukup kuat untuk membuatnya dikenang. Masih lebih berkesan ketika ia memerankan korban penculikan dalam film Connected (2008). Adaptasi film Hollywood Cellular itu mengantar Barbie mendapat nominasi Hong Kong Film Awards sebagai Aktris Terbaik.
(ray/ade)  

Sumber By Tabloit Bintang