Selasa, 17 Mei 2011

Mandi uap di Kawah Kamojang, serasa dibelai mojang


Oleh: Agung Leksono
Foto: Agung Leksono
Kawah Kamojang merupakan sentuhan alam yang berasal dari hembusan geotermal alias panas bumi dari dalam tanah Garut.
Berada sekitar 35 km dari Kota Garut, kawasan dataran tinggi Kamojang memang dilimpahi sumber daya alam yang melimpah.  Selain hembusan geotermal yang membuat kawasan Garut dan sekitarnya menjadi senantiasa benderang, daerah ini juga dilimpahi tanah yang subur, dan tentunya panorama alam yang elok.
Untuk dapat merasakan belaian sang mojang, ada dua alternatif rute yang dapat ditempuh. Pertama, jalur normal dari Kota Garut melalui Samarang, dan langsung menyusuri jalur mulus menuju kawasan PLTP Kamojang Garut. Kedua, menggunakan jalur yang lebih menantang, yaitu rute Bandung-Majalaya, kemudian dilanjutkan mendaki ke daerah Ibun, maka anda akan langsung mencapai kawasan PLTP Kamojang.
Memasuki daerah Kawah Kamojang, disambut intro dari orkestra pipa di pinggir jalan yang selalu berkelontangan jika ada kendaraan yang melindas jalan raya di sampingnya. Tidak lama dari situ Anda akan menjumpai kawah pertama, yaitu Kawah Manuk, yang langsung menyambut di kiri jalan.
Kawah Manuk berupa sebuah danau yang selalu mengepulkan uap.  Layaknya sebuah panci berisi sup yang panas yang senantiasa mengepul.
Letaknya yang berada di tengah lembah yang dipenuhi pepohonan membuat suasana mistis sangat terasa. Ditambah jika kabut turun, uap yang bercampur dengan kabut membuat hutan bernuansa sedang berada di dunia lain.
Tidak jauh dari areal Kawah Manuk, pintu gerbang utama kawasan wisata Kawah Kamojang terlihat. Untuk masuk biayanya Rp5.000 per orang, ditambah ekstra Rp1.000 per motor.
Tak jauh dari gerbang, ada banyak warung untuk melepas lelah. Anda bisa melepas lelah sejenak di sini.  Seduhan kopi hangat dan gorengan menjadi sajian untuk membuka perjalanan di kawasan wisata Kawah Kamojang.
Selepas istirahat Anda bisa langsung bergerak menuju atraksi-atraksi yang berada di areal kawasan wisata ini. Yang pertama Kawah Kereta Api. Sekilas namanya tidak nyambung, dan bentuknya tidak seperti kawah, hanya seperti pipa cerobong yang selalu menyemburkan uap bertekanan tinggi.
Mendaki sedikit dari Kawah Kereta Api, maka Anda akan menjumpai Kawah Sauna. Oh ya, di kawasan Geotermal Kamojang ini banyak sekali titik titik geotermal yang bukan berupa kawah. Jangan aneh jika ada asap diantara pepohonan. Itu bukan kebakaran hutan, tetapi merupakan sumber panas bumi.
Bahkan Anda bisa merasakan sensasi  berjalan menembus uap panas di antara pepohonan. Sensasi yang belum pernah Anda rasakan sebelumnya.
Di Kawah Sauna ini, bentuknya berupa sebuah lembah, dengan titik-titik geotermal di dasarnya. Di beberapa titik dipenuhi gejolak air mendidih yang senantiasa menyembur. Namun yang unik adalah kawah yang ditutupi tumpukan batu ffb hingga uapnya menyebar ke berbagai arah.
Uap dari kawah ini yang biasa dipakai ber-sauna. Ditambah lagi,ada tempat duduk dari batu sehingga Anda bisa duduk-duduk menikmati nikmatnya uap hangat.
Sensasi sauna di Kamojang benar-benar mengasyikkan. Sedang enak-enaknyamenikmati uap hangat, terkadang ada hembusan uap panas yang membuat orang-orang yang tidak terbiasa menahan panas langsung lari-lari kelojotan. Namun tidak lama, pasti kembali lagi untuk duduk. Hanya dalam tempo beberapa menit, keringat sudah terasa keluar. Benar benar sensasi yang luar biasa.
Jika Anda merasa bingung untuk menikmati liburan alam terbuka, mungkin wisata alam kawah kamojang bisa menjadi referensi liburan.
Selain tiket masuknya yang murah, Anda juga bisa menikmati sensasi uap panas bumi yang membuat kelojotan.(Roberto Purba)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.