Kamis, 28 Oktober 2010

PATINA, yang Membuat Jam Antik Menjadi Berkarakter

Sejak beberapa tahun lalu saya mulai 'menggilai' jam-jam antik yang memiliki penampilan unik dan khas yaitu jam antik yang memiliki kesan dan penampilan 'belel', terutama pada beberapa bagian yang memang pantas dan wajar akan berubah belel, seperti jarum, indeks dan dial. Penggemar jam antik menyebut hal ini sebagai PATINA (dial, hands atau index). Bahkan ada beberapa orang penggemar jam antik yang hanya mengoleksi jam antik dengan Patina yang sudah terlihat. Semakin kuat perubahan, semakin senang.
Gambar sekumpulan Rolex diatas adalah koleksi seorang rekan penggemar Rolex antik. Gambar itu menunjukkan beberapa kadar/kualitas perubahan warna pada jam Rolex GMT. Perbedaan ada pada perubahan warna terutama pada indeks jam dan jarum, sedangkan warna dial sebenarnya juga berbeda tapi dalam foto tersebut tidak terlihat jelas.

Sebenarnya, arti PATINA itu sendiri apa sih? kalau merujuk pada deskripsi yang merupakan kesepakatan umum, Patina merupakan kondisi berubahnya warna (menjadi pudar atau bertambah gelap) dan penampilan suatu material (terutama logam) karena adanya pengaruh dari usia, tingkat oksidasi yang terjadi dan unsur senyawa kimia yang menjadi campuran logam (atau kayu) tersebut. Perubahan ini lebih dikarenakan pengaruh alami dan bukan dikondisikan. Karena itu Patina akan muncul pada barang-barang yang berusia tua. Nah, karena blog ini adalah blog tentang jam antik, maka saya akan bicara Patina pada jam antik saja.
Proses penuaan dengan 'munculnya' Patina pada sebuah jam biasanya terjadi hanya di beberapa bagian: indeks dan jarum (paling sering terjadi) dan dial. Seperti sudah disebutkan diatas, bahwa perubahan ini sangat tergantung pada senyawa kimia yang menjadi campuran warna yang digunakan pada permukaan jam. Pada gambar diatas adalah contoh sebuah GRAND SEIKO tua produksi tahun 60-an yang dialnya aging secara sempurna. Patina pada dial merubah warna dial yang semula (mungkin) satin atau kuning cerah, berubah warna menjadi kecoklatan bahkan malah cenderung ke arah ungu-kecoklatan. Kondisi asli jauuuhhh lebih cantik daripada foto, karena aura yang muncul sungguh unik sekaligus cantik. Informasi jam ini pertama kali saya dapat dari seorang pedagang kelilingan yang menelepon saya. Begini dia bilang. "Bang, tadi ada Seiko yang (maaf) pantatnya emas, tapi sudah saya jual karena plat (dial)nya udah 'rusak' parah!". Sungguh jengkel hati saya karena yang dia maksud plat 'rusak parah' adalah Patina yang cantik ini. Akhirnya jam ini bisa saya foto juga karena berhasil dibeli oleh teman saya.

Contoh berikut adalah model Patina yang lain karena unsur campuran dan material yang digunakan juga berbeda. Omega seamaster dari awal tahun 50-an ini awalnya berwarna hitam dan karena proses oksidasi yang terjadi sekian puluh tahun dan mungkin juga pemakaian yang kerap, membuat warna jam ini berubah menjadi kecoklatan. Kondisi warna dial seperti ini sering disebut sebagai 'tropical dial' (entah apa maksudnya..). Perhatikan gambar omega diatas, sabagai bukti bahwa dial jam itu bukan rusak adalah masih jelasnya semua tulisan pada dial yang berwarna emas. Sama sekali tidak ada yang hilang atau rusak. Beda misalnya kalau dial jam rusak dan berubah warna menjadi coklat, tulisan pada dial biasanya juga akan rusak atau hilang. Apakah anda bisa mendapatkan jam dengan kondisi dan warna dial yang serupa seperti ini? saya pikir tidak! karena coklat-nya warna dial jam itu adalah hasil perbuatan alam dan bukan dikondisikan oleh sebuah percobaan!

Bicara mengenai tropical dial, akhir-akhir ini banyak penggila jam antik semakin banyak yang mencari jam antik dengan tropical dial. Dan hebatnya, begitu ada yang menjual, harganya sudah sangat berbeda dengan jam yang sama dengan kondisi yang masih hitam. Kenapa jadi begitu dicari? ya karena populasinya yang sedikit! memanfaatkan situasi ini, Omega bahkan mengeluarkan satu tipe jam legendaris mereka "Speedmaster" dengan dial berwarna coklat. Waktu saya tanyakan kepada mereka melalui email, mereka katakan bahwa jam itu memang sengaja dibuat untuk memenuhi keinginan penggemar jam Speedmaster yang menginginkan dial "tropical", karena Speedmaster dengan tropical dial yang otentik sangat jarang ada dan kalau adapun harganya sangat tinggi. Untuk Speedy baru dengan dial coklat inipun Omega memasang harga yang lebih tinggi dari Speedy biasa. harga terakhir yang pernah saya tanya adalah Rp.42 juta.
Pertanyaan yang sering saya terima terkait dengan Patina ini adalah: Faktor apa yang menentukan cepat tidaknya sebuah Patina muncul pada sebuah jam?. Ada beberapa pendapat, saya sebut pendapat karena memang tidak ada yang pernah melakukan survey mengenai berapa lama sebuah patina itu keluar. Pendapat pertama mengatakan bahwa patina muncul pada indeks dan jarum (kita fokus ke bagian ini aja), karena eksposure yang intens terhadap sinar matahari. Pendapat lainnya mengatakan bahwa faktor yang paling nerpengaruh sebenarnya adalah faktor kelembaban udara yang intens dan statis selama beberapa lama. Hal ini ditunjukkan oleh beberapa bukti dari beberapa orang. Seseorang yang diberi hadiah sebuah Rolex Submariner hanya menyimpan jamnya di SDB Bank. Dan setelah 10 tahun dia mulai hendak pakai jam itu, warna indeks dan jarum ternyata telah berubah menjadi kekuningan. Saya sendiri pernah ditunjukkan oleh teman sebuah Rolex GMT 16700 kristal yang lama sekali disimpan, karena teman saya ini nggak ngerti jam dan malas pakai sebab katanya "kalau nggak dipakai suka mati sendiri!". waktu ditunjukkan, jam itu warna indeks nya sudah mulai menguning, dan bagi saya itu malah menambah cantik!
Kalau pendapat saya, proses patina itu muncul adalah arena gabungan pendapat tersebut diatas (pendapat paling aman...). Mungkin perbedaannya ada pada kualitas patina yang muncul. Sebuah jam yang lama sekali disimpan dalam tempat tertutup dan lembab, cenderung perubahan warnanya akan lebih lembut dan merata sempurna ke seluruh bagian indeks dan jarum. Sedangkan kalau jam yang dipakai sehari-hari biasanya selain indeks berubah warna, kualitas bahan Lume pada jam akan tidak sebaik dan sehalus jam yang lama disimpan. Kondisi yang terjadi misalnya: ada jamur (kecil sekali) berwarna lebih gelap atau lume yang keropos atau tidak utuh lagi. Coba anda perhatikan foo Rolex Submariner 16800 diatas dan GMT master 1675 yang dibawah. Bagi saya Patina yang muncul sangat cantik dan masih tergolong 'lembut'. Mungkin jam-jam itu lebih banyak disimpan di lemari daripada dipakai. Tapi ada satu hal yang seringkali membuat 'gatal' dari penampilan jam tua seperti ini. Seringkali proses oksidasi atau kelembaban udara yang konsisten itu memakan korban, yaitu jarum jam. Bukan jarum jam keseluruhan tapi pada bagian yang unsur logamnya tidak ditutupi. Biasanya akan muncul jamur-jamur kecil atau warnanya berubah jadi seperti kotor. Patina akan muncul lebih dulu pada jarum, karena komposisi senyawa kimia antara indeks dan jarum ternyata berbeda, karena itu proses perubahan warnanya lebih dulu terjadi pada lume yang ada di jarum.

Pertanyaan menarik berikutnya adalah: sebenarnya jam antik dengan patina yang muncul apakah benar dikatakan cantik? atau sebenarnya itu malah seperti 'kanker'?
Saya selalu menjelaskan bahwa ada 2 golongan penggemar jam antik: pertama yang menyukai jam apa adanya, otentik dan dibiarkan tanpa disentuh. Sedangkan yang kedua lebih mementingkan penampilan dan kualitas dari jam antik itu. Bagi orang-orang kedua ini, kondisi jam antik yang re-furbished adalah sah-sah saja selama yang mengganti itu memang dengan original parts atau dilakukan oleh pemilik brand. Hal ini bertentangan dengan kelompok pertama. Bagi mereka, re-dial dan re-furbished adalah hal yang sangat dihindari, dengan anggapan kondisi sudah tidak otentik! bagi mereka buluk dan budhuk adalah sah-sah saja karena namanya juga jam antik. Suatu kali saya pernah meminta teman untuk memoles GMT 1675 saya. Kebetulan disamping saya ada seseorang penggemar Rolex antik dari luar. Saat dia tahu tujuan saya untuk memoles jam itu, dia langsung bilang "are you Crazy?!". Ternyata dia adlah penganut paham pertama dan dia sangat anti hal-hal seperti itu, bahkan jam dengan banyak gores pun dia tidak pernah mencoba untuk memolesnya. "That's why we call them Vintage watches, my friend!"
Kembali ke Patina. Bagi saya pribadi memang akan lebih menyenangkan memakai jam antik yang sudah menua dan keluar patinanya secara menyeluruh. Karena bagi saya, jam antik dengan patina menjadi lebih 'berkarakter', unik dan berwibawa. Sampai suatu kali saat bertemu dengan seorang rekan penggemar jam antik, dia bilang begini:"Rolex Sub elo kudu sungkem nih sama jam gue..". Saya awalnya bingung, tapi begitu dia tunjukkan jam yang dia pakai saat itu saya jadi mahfum. Siang itu dia pakai Rolex Red Submariner Ref.1680 dengan indeks dan jarum yang sudah menguning. Love it!


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.