Setelah mendapatkan untuk pertama kalinya sebuah jam IWC, yaitu Flieger Chronograph, saya mulai banyak membaca dan belajar mengenai brand ini, terutama tipe pilot. Keinginan selanjutnya adalah mencoba untuk mencari IWC pilot yang tidak mempunyai fugsi chronograph seperti IWC saya yang pertama. Saya ingat kalau salah satu sobat baik saya dalam hobi ini memiliki sebuah IWC Pilot Mark XV dengan dial warna putih. Akhirnya proposal untuk meminang pun dilayangkan dan langsung dijawab: Boleh!...
IWC mengeluarkan Mark series untuk pertama kalinya pada tahun 1936 dengan memproduksi Mark IX. Desain awal dengan menggunakan dial warna hitam, luminous hands dan bezel yang bisa berputar dengan segitiga kecil sebagai penunjuk. Berikutnya Mark X diproduksi pada tahun 1945 dan Mark XI diproduksi 3 tahun kemudian yang merupakan jam resmi pilot bagi Royal air Force (secara resmi digunakan mulai tahun 1951). Pada Mark XI inilah penggunaan soft iron dimulai untuk mencegah pengaruh magnetic. Mark XI bisa dibilang sebagai the most sought after seri Mark dengan manual movement. Karena sukses besar, akhirnya baru pada tahun 1993 IWC mengeluarkan versi automatic untuk Mark Series dengan mengeluarkan Mark XII.
Desain Mark XV sangatlah sederhana untuk sebuah nama besar IWC. Kalau saya bilang, justru dengan desain yang sederhana itu semakin menunjukkan kualitas dan nama besar brand ini. Seperti hal-nya jam-jam dengan tema militer, desain dial dibuat sederhana dengan menampilkan arabic number pada indeks. Otomatis hanya ada 2 warna pada dial, yaitu putih dan hitam. Sangat sederhana, sangat klasik. Desain seperti ini dipertahankan sejak awal mark series dibuat. Sebenarnya IWC tidak membuat desain ini melainkan diusulkan oleh British Air Ministry yang menginginkan sebuah jam yang mudah dibaca dan desain yang sederhana. Jadi tidak heran kalau ada merek lain yang juga memproduksi jam pilot memiliki desain yang serupa, contohnya Jaeger. Hanya saja IWC tidak banyak melakukan perubahan desain dial sampai sekarang.
Casing memiliki diameter 38mm (tanpa crown) dengan panjang lugs-to-lugs 47mm. Karena penampang dial lebih lebar (bezel di kecilkan) jadi secara keseluruhan penampilan jam ini menjadi lebih besar. Tebal jam ini 10,5mm, jadi pas kalau dipakai dibawah lengan panjang. Casing dibuat finishing brushed sehingga tidak mengkilat dan finishing brushed ini berhasil memperkuat kesan low profile dan juga military style dari sebuah Mark XV.
Seperti halnya tipe pilot yang sebelumnya, Mark XV yang mulai diproduksi sejak tahun 1999 ini juga memiliki lapisan pelindung di balik casing untuk mencegah pengaruh anti magnetic dari luar. Desain caseback sama dengan tipe Flieger chronograph yang ada pada posting saya sebelumnya. Desain kokoh dan tetap sederhana. Movement yang digunakan pada Mark XV adalah automatic Cal.30110 yang mengambil basis movement dari ETA Cal.2892-A 28,800bph dan 21 jewels, yang sudah di reworked dan upgrade agar sesuai dengan spesifikasi yang distandarkan oleh IWC. Semua movement Mark XV sudah dilakukan uji chronometer sebelumnya, tapi IWC tidak menuliskan 'Certified Chronometer' karena tidak mau 'mengganggu' desain dial yang bersih dan klasik dengan banyak tulisan. Karena itu setiap Mark XV dijamin akurasi dan kehandalannya.
Rantai. Ini adalah salah satu dari sedikit jenis rantai yang diakui paling baik desainnya. Kualitas buatan yang tangguh, desain yang unik dan tingkat kenyamanan tinggi saat dikenakan. Bentuknya seperti susuna batubata, atau orang menyebutnya 'beads of rice'. Rantai ini sama lebarnya dari ujung ke ujung dan bisa dibongkar di bagian manapun. Salah satu kelemahan rantai ini adalah tidak terdapat option untuk melakukan adjustment panjang-pendeknya rantai. Repotnya kalau beli IWX pilot dengan rantai yang pendek, karena susah sekali mencari potongan rantai seperti ini. Clasp juga dibuat dengan sangat sederhana, hanya bertuliskan IWC saja. Ada 2 option untuk Mark XV yaitu dengan rantai atau leather strap.
Rantai. Ini adalah salah satu dari sedikit jenis rantai yang diakui paling baik desainnya. Kualitas buatan yang tangguh, desain yang unik dan tingkat kenyamanan tinggi saat dikenakan. Bentuknya seperti susuna batubata, atau orang menyebutnya 'beads of rice'. Rantai ini sama lebarnya dari ujung ke ujung dan bisa dibongkar di bagian manapun. Salah satu kelemahan rantai ini adalah tidak terdapat option untuk melakukan adjustment panjang-pendeknya rantai. Repotnya kalau beli IWX pilot dengan rantai yang pendek, karena susah sekali mencari potongan rantai seperti ini. Clasp juga dibuat dengan sangat sederhana, hanya bertuliskan IWC saja. Ada 2 option untuk Mark XV yaitu dengan rantai atau leather strap.
Tidak seperti desain Mark series yang menggunakan warna dominan hitam, Mark XV dalam koleksi saya ini memiliki desain dial putih. Saya kira IWC ingin membuat pengecualian setelah era Mark XI dan XII yang serba hitam. Diakui kalau populasi Mark XV putih lebih sedikit daripada yang hitam. Dalam sebuah buku, IWC Mark series disebut sebagai tipe jam yang memiliki Cult design dan menjadi legenda, bersama dengan Omega Speedmaster 'the moonwatch' dan Rolex Submariner. Desain-nya yang klasik akan tetap disuka orang sampai kapanpun. Love it!