Selasa, 30 Desember 2008
OMEGA De Ville Dynamic NOS!
Selasa, 23 Desember 2008
Negara Pasundan Versi Kartalegawa
Oleh H. ROSIHAN ANWAR
SETELAH meliput Konperensi Malino sebagai wartawan Merdeka pertengahan Juli 1946, saat Letnan Gubernur Jenderal Van Mook memulai langkah ke arah pembentukan Negara Indonesia Timur sebagai pengimbang Republik Indonesia, bulan November saya terkejut karena di Bogor didirikan Partai Rakyat Pasoendan (PRP) yang menentang RI. Penggerak di belakang partai itu ialah eks Bupati Garut Raden Soeria Kartalegawa. Dia tidak suka dengan perjuangan kemerdekaan. Dia ingin kembali ke zaman feodal, tatkala kaum menak punya kedudukan istimewa dan seorang regent (bupati) dilayani oleh rakyat selaku abdi setia. Pada hematnya Urang Sunda juga kepingin balik ke zaman baheula yang bagus. Mereka tidak mau diperintah oleh seorang Gubernur Republik. Urang Sunda masih tergantung pada dalam-dalamnya. Maka tanggal 18 November 1946 dibentuklah PRP. Sedikit sekali orang yang menghadiri rapat pendiriannya. Yang datang pun tidak tahu apa tujuan rapat. Kendati begitu kejadian itu mendapat publisitas dalam mingguan yang diterbitkan oleh Dinas Penerangan Belanda (RVD) Pandji Rakjat yang dipimpin oleh pegawai Nica-Belanda Almasawa, keturunan Arab Palembang.
NEVIS Intel Belanda
Saya tidak tahu banyak tentang perkembangan politik di kalangan Urang Sunda waktu itu, sehingga sedikit informasi yang saya peroleh berasal dari penerbitan Nica seperti Pandji Rakjat. Baru kemudian saya baca dalam buku "Nationalism and Revolution in Indonesia" karangan George McTurnan Kahin (1952 - 238) bahwa Kartalegawa mendapat ide untuk membentuk PRP dari eks perwira KNIL Kolonel Santoso, penasehat politik Van Mook. Pelaksanaannya dibantu oleh intel militer Belanda NEVIS. Karena di zaman kolonial Soeria Kartalegawa telah mempunyai riwayat buruk, Van der Plas menamakan fraudeur alias koruptor, maka bukanlah dia yang menjadi ketua PRP. Fungsi ini diberikan kepada Raden Sadikin, pegawai pusat distribusi pangan milik Belanda di Bandung Utara. Sedangkan sebaga sekretaris dan bendahara ditunjuk dua orang yang sebelum perang menjadi sopir dan di zaman Jepang mandur kebun sayuran. Untuk anggota-anggotanya diusahakan "paksaan halus" dan semata-mata di daerah yang dikuasai oleh tentara Belanda. Soeria Kartalegawa dan PRP berusaha mewujudkan sebuah negara Sunda merdeka yang kelak akan jadi bagian dari Negara Indonesia Serikat dan sama sekali terlepas dari Republik Indonesia. Usaha ini mendapat dukungan Residen Belanda di Bandung M. Klaassen yang menulis sebuah laporan tanggal 27 Desember 1946.
Politik adu domba
Residen Preanger itu menulis dalam laporannya bahwa sejak berabad-abad lamanya ada persaingan antara orang-orang Jawa dan Sunda. Ini akibat perbedaan dalam adat, kebiasaan dan mentalitas. Oleh karena Republik dipimpin oleh orang-orang Jawa dan Minangkabau, maka menurut Klaassen PRP itu bisa dipandang sebagai suatu "gerakan rakyat spontan." Residen merasa berbahagia di Priangan timbul suatu gerakan anti-Republik. Banyak pejabat Belanda di Jawa Barat setuju dengan Klaassen. Asisten-Residen M. Hins di Bogor mengatakan gerakan PRP harus didukung betapa pun di antara pimpinannya terdapat orang yang tidak seluruhnya bisa dipercaya, Cuma mengutamakan kepentingan diri sendiri dan bukan karena mencintai tanah Pasundan. Pendapat ini juga disetujui oleh Gubernur Abbenhuis. Akan tetapi Letnan Gubernur Jenderal Van Mook tidak setuju dengan PRP, partai yang tidak berarti dan dipimpin oleh "tokoh korup oud-regent van Garoet".
Kup di Bogor
Kartalegawa menjadi nekad setelah melihat sikap Van Mook. Dengan bantuan pegawai-pegawai BB Beladna setempat dia mengangkat dirinya sebagai ketua PRP. Pada sebuah pertemuan taggal 4 Mei 1947 di Bandung yang dihadiri oleh 5000 orang dia memproklamasikan Negara Pasundan. Kendati dilarang oleh Van Mook pejabat Belanda setempat toh menyediakan truk-truk untuk mengangkut para pengikut Kartalegawa ke Bogor. Di sini mereka disambut baik oleh Kol. Thompson, komandan tentara Belanda dan Residen Statius Muller. Kemudian diulang lagi upacara proklamasi Negara Pasundan. Karena tindakan tadi pers Republikein menyatakan Soeria Kartalegawa sebagai musuh negara nomor satu dan memberikan kepadanya penamaan: "Soeria-Nica-Legawa". Ketika akhir bulan Mei Presiden Soekarno datang dari Yogya meninjau Jawa Barat ternyata sebagian besar rakyat Sunda menolak Kartalegawa. Bung Karno berpidato di berbagai tempat dalam bahasa Sunda. Rakyat menyambutnya dengan penuh semangat. Dalam rombongan Presiden ikut anggota parlemen Belanda mewakili Partai Buruh Lambertus Nico Palar yang datang meninjau Indonesia. Palar yang kelak jadi wakil Republik di PBB tahun 1948-50 mengatakan Soekarno masih didukung oleh banyak rakyat dan Soeria Kartalegawa dianggap pengkhianat. Tapi ini tidak mencegah Kartalegawa melancarkan gerakan kup di Bogor tanggal 23 Mei dengan menduduki kantor-kantor Republik serta stasiun, kemudian meminta perlindungan Kol. Thompson dan Residen Statius Muller yang diberikan dengan segala senang hati. Di pihak Republik semakin kental perasaan bahwa di balik tindakan gerakan Pasundan bersembunyi tangan Belanda yang jahat dan Soeria Kartalegawa hanyalah alat politik kolonial Belanda.***
Penulis, wartawan senior.
Sumber: Pikiran Rakyat, Selasa, 12 Desember 2006
--------------------------
Sebagai tambahan tanggal 23 Mei 1947 pelaku Kup Bogor adalah Mr Koestomo. Kup PRP versi Koestomo ini dibantu tentara Belanda. Yang dilakukan adalah selain perebutan kekuasaan politik juga pengambilan gedung-gedung pemerintah Republik Indonesia. Dalam peristiwa ini Residen Supangkat ditawan. Masalah PRP ini adalah pergolakan politik ala Jawa Barat yang menggambarkan warna warninya situasi saat itu khususnya pasca agresi militer Belanda pertama (Juli 1947). Belum lagi sempalan kaum Republik yang tersisa di Jawa Barat yang banyak melarikan diri kedaerah Bekasi, Kerawang, Purwakarta sampai Cirebon. Disana mereka membuat gerakan anti PRP. Cuma ekses negatif yang terjadi adalah teror, perampokan, pembakaran, pemekosaan dan sebagainya. Ahirnya tentara Belanda mengejar-ngejar kaum Republik ini dengan tuduhan terorisme.
Gambar atas : Bung Karno ahir Mei 1947 berkeliling Jawa Barat yang disambut rakyat.
Senin, 22 Desember 2008
SEIKO 6139 6020 Pulsation Chronograph
Minggu, 21 Desember 2008
SEIKO Diver 7002-700J Pepsi dial
Jumat, 05 Desember 2008
OMEGA Automatic Bumper Cal.351
Setiap kali mengunjungi Yogya saya selalu berkesempatan untuk mengunjungi seorang rekan penggemar jam antik khususnya Omega dan biasanya saya juga membawa 'oleh-oleh' untuk dibawa ke Jakarta, entah itu untuk saya simpan ataupun dicarikan 'pemilik baru'. Pada akhir kunjungan saya membawa oleh-oleh beberapa jam antik untuk dibawa ke jakarta.
Selain jam, saya juga membawa oleh-oleh beberapa buah rantai Omega dalam keadaan yang masih sangat baik.
Minggu, 23 November 2008
Top 5 Omega Vintage to Invest
George sebagai seorang yang lama mendalami bisnis jual beli jam memberikan pendapat mengenai tipe-tipe jam Omega yang memiliki nilai investasi:
OMEGA SEAMASTER 300 DIVER
Seamaster diperkenalkan pertama kali pada tahun 1948. Seamaster 300 didesain khusus untuk para penyelam professional maupun amatir. Jam ini merupakan salah satu instrument dengan presisi yang tinggi. Menggunakan automatic movement, antimagnetic dan shock protected. Omega menjamin bahwa jam ini masih bisa dipakai untuk menyelam sedalam 200m. Para penyelam di angkatan laut Inggris juga menggunakan jam ini dalam tugasnya.
OMEGA SPEEDMASTER
Speedmaster merupakan tipe jam chronograph yang paling terkenal dan dikenal di seluruh dunia. Cerita bermula sejak tahun 1965 ketika NASA pada saat itu menyertakan Omega Speedmaster dalam uji untuk menentukan penunjuk waktu apa yang akan digunakan oleh astronot selama mereka di angkasa. Sampai akhirnya Neil Armstrong menjejakkan kakinya di bulan dengan membawa Speedmaster di tangannya. Karena itulah Speedmaster ini sering disebut sebagai ’The moonwatch’. Namun tidak semua Speedmaster kolektibel. Beberapa disebut kolektibel adalah Speedmaster dengan cal.321 dan cal.861 pre moon. Caliber 861 ini digunakan terus oleh Omega sampai awal tahun 90-an.
OMEGA SEAMASTER ‘PLOPROF’ 600m DIVER
Jam ini dibuat untuk mampu mengarungi kondisi ekstrim di kedalaman laut. Ploprof juga didesain untuk menguji kekuatan fisik dan psikologis manusia di kedalaman 500m. Pada jaman itu jam ini merupakan bukti kehandalan dan kecanggihan sebuah instrument mekanik bagi kaum penyelam professional. Komandan Jacques-Yves Cousteau selalu terlihat mengenakan jam ini saat ekspedisi laut dalamnya di Marseille. Seamaster ini dibentuk dari satu bongkahan baja dan memiliki system pengunci twin-locking.
OMEGA FLIGHTMASTER
Diperkenalkan pertama kali ke public tahun 1969, Flightmaster didesain dengan melihat kebutuhan seorang pilot. Jam ini lebih merupakan sebuah tools yang memiliki beberapa fungsi alat ukur seperti 30 minute recorder, 12 hour recorder, 24 hour indication dan fungsi penunjuk second time zone yang dapat diubah secara manual. Casing juga sangat unik dengan desain yang mirip dengan bentuk sebuah gunung karena itu disebut sebagai Volcano case.
OMEGA CONSTELLATION
Sejak diluncurkan pertama kali tahun 1952, Constellation menjadi sebuah standar baru bagi kategori jam ‘mewah’ bagi Omega. Menggunakan high grade movement yang sangat presisi dengan sertifikat Chronometer. Desain yang sangat klasik menjadikan Constellation antic menjadis sangat dicari. Pada tahun 50-an akhir hingga 60-an, Constellation mampu mengalahkan Rolex dalam banyaknya jumlah jam yang mendapatkan lolos uji dan mendapatkan sertifikat COSC. Mengingat sejarahnya yang gemilang dan kualitas pembuatan yang setingkat lebih tinggi dari Omega tipe lain, tidak heran kalau harga Constellation lebih tinggi dari tipe omega dress watch tipe lain.
SINN 103 Flieger Automatic Chronograph
Setelah melihat-lihat dari koleksinya baik jam-jam kategori antik maupun modern dan dari harga ratusan ribu sampai puluhan juta, saya menemukan satu yang sangat menarik perhatian saya dan sudah saya cari sejak lama: SINN 103 FLIEGER CHRONOGRAPH AUTOMATIC. Akhirnya saya putuskan untuk meng-akuisisi jam ini untuk saya simpan.
Sabtu, 15 November 2008
Bung Karno ikut latihan militer
Jumat, 14 November 2008
Bulan Oktober 1947 mantan Saiko Sikikan Harada dihukum gantung
Pantaskah kita menghargainya ?. Atau sepakat dengan Mac.Arthur bahwa Harada hanya seorang Penjahat Perang ?
"Palagan" Surabaya 28 – 30 Oktober 1945 (bag 2 habis)
Oleh DAUD SINJAL
Kehancuran total brigade Inggris tertolong oleh gencatan senjata yang disepakati Presiden Soekarno dan Mayjen Hawthorn, 30 Oktober siang. Pelajaran keras itu memaksa Inggris mengakui status TKR dan membatalkan perintah penyerahan senjata laskar dan pemuda. Inggris harus menarik semua pasukannya untuk hanya dipusatkan di Tanjung Perak, lapangan terbang dan kamp tawanan jalan Darmo.
Tapi truce itu tidak berjalan mulus, karena para pemuda pejuang menerimanya dengan pemahaman yang berbeda. Kesalah pahaman ini menyebabkan insiden di Jembatan Merah yang menewaskan Brigadir Mallaby dan membawa akibat pada tindakan balasan Inggris. Mallaby ditembak pada saat bersama anggota-anggota Contact Committee dari Indonesia akan menangani masalah di gedung Internatio.
Dalam gedung itu bertahan satu kompi dari batalyon India, sementara di luar, ratusan pejuang Indonesia mengepung dan menyerukan komandan kompi tersebut, Mayor Venugopal, dan seluruh anak-buahnya keluar untuk menyerah. Pemuda-pemuda nampaknya menafsirkan gencatan senjata bahwa pasukan Inggris, yang memang sudah tersudut, harus mengaku kalah dengan cara meletakkan senjata. Tapi tentara pemenang Perang Dunia ini tidak sudi menyerah, apalagi kepada rakyat biasa.
Di ujung jembatan yang tepat di muka gedung Internatio, Mallaby keluar dari mobilnya dengan memegang bendera putih. Ia tidak diperbolehkan lewat untuk menemui pasukannya di dalam gedung itu. Massa hanya membolehkan anggota Kontak Biro dari Indonesia, Mayjen TKR Mohammad Mangoendiprodjo, dan perwira Inggris yang lebih yunior, Captain H. Shaw.
Kekerasan
Tidak jelas siapa yang memulai membuka tembakan. Tapi Mayor Venugopal memerintahkan untuk menembak. Segera saja pecah baku tembak yang gegap gempita. Pasukan Inggris melontarkan sejumlah granat untuk menghalau massa yang mengepung Mallaby. Diperkirakan 150 orang tewas akibat ledakan granat tersebut. Massa menyingkir. Sementara Mallaby bersama dua kapten dan seorang letnan tiarap di dalam mobil.
Setelah baku tembak mereda, Mallaby mendongakkan kepalanya untuk melihat situasi. Beberapa pemuda mendekati dan melepaskan tembakan-tembakan ke arahnya. Brigjen itu tewas seketika. Sedangkan ketiga perwiranya, yang luka-luka, menyelamatkan diri dengan terjun ke sungai. Pernyataan resmi dari pihak Indonesia mengatakan Mallaby mati akibat ledakan granat di dalam mobilnya sendiri. Sedangkan pihak penyidik Inggris yang memeriksa di tempat kejadian mendapatkan mobilnya masih utuh, tidak ada tanda-tanda bekas ledakan.
Mallaby tewas hanya 5 jam setelah perundingan damai di gubernuran yang ikut dihadirinya.
Drama Jembatan Merah itu berakhir setelah Venugopal bersedia menyerah kepada TKR. Namun Mayjen Mohamad yang sempat dijadikan sandera baru dilepas satu jam setelah seantero tentara Inggris meninggalkan gedung Internatio dengan aman. Radio Surabaya mengumumkan kematian Mallaby dan kemenangan pejuang kemerdekaan. Tapi Jenderal Christison, sama sekali tak bisa menerima hal itu. Pada 31 Oktober, Panglima Sekutu itu menyerukan agar mereka yang tersangkut pembunuhan Mallaby menyerahkan diri.
Ia pun menyatakan akan mengerahkan kekuatan darat, laut, udara dan persenjataan modern yang ada padanya untuk menegakkan hukum dan ketertiban. Bilamana dalam tindakan ini terjadi korban jiwa atau luka-luka, maka tanggung-jawabnya terpulang pada orang-orang Indonesia yang terlibat kejahatan yang telah disebutkannya itu. Christison menegaskan, kekerasan akan dihadapi dengan kekerasan.
Menolak Ultimatum
Sudah nyata Inggris akan menuntut balas. Lagi pula ada 12.000 interniran, kebanyakan perempuan dan anak-anak, masih tertahan di kota. Sementara 20 ribu tentara dan laskar Indonesia masih intact. Belum lagi 120.000 rakyat dan pemudanya yang bersenjatakan tombak dan parang. Dalam tiga hari, kekuatan Inggris di Surabaya dijadikan satu divisi lengkap. Divisi India ke-5 itu didukung unsur angkatan laut dan udara. Sebuah kapal penjelajah "Sussex", tiga destroyer, "Caesar", "Carron" dan "Cavalier", serta kapal bendera "Bulolo" bersiaga di perairan Tanjung Perak. Juga didatangkan delapan pembom Thunderbolts dan dua penyergap Mosquitoes.
Panglima divisi tersebut, Mayjen Mansergh, yang juga adalah Panglima AD Sekutu di Jawa Timur menyalahkan para pemimpin Indonesia atas kerusuhan yang merenggut banyak nyawa itu. Dengan dalih Surabaya telah diduduki oleh perampok dan bahwa pihak Indonesia menghambat misi Sekutu, maka tentara Inggris akan memasuki kota Surabaya dan daerah sekitarnya untuk melucuti "gerombolan yang tidak mengenal tertib hukum".
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Suryo, memperingatkan Mansergh, agar tentaranya jangan mencoba masuk ke kota, karena akan berdampak buruk bagi ketentraman dan ketertiban. Tapi peringatan gubernur Jatim itu dijawab Mansergh dengan pamflet ultimatum yang disebarkan dari udara. Intinya, semua pemimpin Indonesia, termasuk pemimpin pemuda, kepala polisi dan pimpinan Radio Surabaya harus melaporkan diri di Batavia-weg mulai jam 18.00 tanggal 9 November. Mereka harus membawa senjata yang dimilikinya. dan meletakkannya pada jarak 100 yard dari tempat pertemuan.
Lalu mereka harus mendekat dengan kedua tangan di atas kepala, selanjutnya semua akan ditangkap dan ditawan. Mereka harus menandatangani dokumen menyerah tanpa syarat. Gubernur Suryo, melalui radio Pk. 23.00, dengan tegas menolak ultimatum itu. Tidak satu pun pejuang yang muncul untuk memenuhi perintah Mansergh.
Pukul 06.00, 10 November 1945. Ketika batas waktu habis, divisi tempur Inggris memasuki kota Surabaya yang serta merta disambut perlawanan sengit dari TKR dan pejuang RI yang bersenjata senapan mesin, mortir, tank dan meriam artileri. Thunderbolts dan Mosquitos Inggris melakukan strafing ke sasaran gedung-gedung yang dijadikan kubu pertahanan Indonesia. Inggris menguasai Surabaya setelah pertempuran sengit "dari pintu ke pintu dan lorong ke lorong".
Pasukan Indonesia mengundurkan diri dan membangun pusat-pusat perlawanan di luar kota. Peristiwa 10 November di Surabaya ini kemudian diperingati oleh bangsa Indonesia sebagai Hari Pahlawan.
Dikutip dari "Menjadi TNI", buku biografi Himawan Soetanto yang tengah disusun penulis.
Kami mengucapkan Selamat atas Ditetapkannya oleh Pemerintah pada tanggal 6 November 2008 dengan kep.Pres no.041/TK/th 2008, "Bung Tomo" menjadi Pahlawan Nasional.....M E R D E K A
Kamis, 13 November 2008
Daendels tiba di Jawa
Daendels memiliki kewenangan luas yakni dari Tanjung Harapan di Afrika Selatan hingga ke Hindia Timur (Nusantara-red ). Namun, pada kenyataan, kala itu-tahun 1808- kekuasaan Napoleon di Afrika Selatan dan Nusantara hanya tersisa di Pulau Jawa.
Perjalanan Daendels memakan waktu 10 bulan. Dia pergi ke pelabuhan Bordeaux, tetapi laut sudah diblokade Inggris sehingga harus mencari alternatif ke Lisabon di Portugal. Lagi-lagi dia menghadapi kondisi serupa yakni blokade laut Inggris.
Pramoedya Ananta Toer mencatat dalam Jalan Pos Jalan Daendels, betapa Daendels harus menyaru dan memalsukan identitas agar dapat meloloskan diri dari Eropa menuju Jawa.
Akhirnya Daendels meninggalkan Portugal dan tiba di Maroko. Ketika itu, Maroko baru saja menyetujui perjanjian damai dengan Eropa untuk mengakhiri perdagangan budak bangsa Eropa (Giles Milton, White Gold). Salah satu panglima angkatan laut Inggris yang memaksa penguasa Maroko dan Aljazair mengakhiri perbudakan bangsa kulit putih adalah Laksamana Thomas Pellew yang juga pernah memblokade Batavia dan membombardir Pulau Onrust (catatan dalam White Gold dan pameran VOC di Erasmus Huis, 2008).
Di Maroko, Daendels sempat dirampok bajak laut sehingga kehilangan semua dokumen. Dia meloloskan diri ke Kepulauan Kanari di lepas pantai barat Afrika-kini wilayah Spanyol-untuk mencari kapal ke Asia. Djoko mencatat, di Pulau Kanari, Daendels berhasil menyewa kapal Amerika, Virginia yang mengantarnya menyelinap ke Pulau Jawa.
Fake Diver Seiko VS Real Seiko
SKX 007K Seiko Diver 200m
Tipe ini adalah yang paling sering saya temui palsunya. Khusus untuk tipe ini sang pemalsu membuatnya dengan sangat baik sehingga seringkali orang tertipu membayar harga sama dengan asli namun ternyata palsu. Gambar dibawah adalah ciri yang sering luput dari perhatian kita. Semua penampilan tampak benar. Tapi coba anda perhatikan bentuk angka 10 pada bezel Seiko 007 tidak pernah mengeluarkan tipe bezel yang 'bercabang' tapi selalu lurus seperti (straight). Bisa saja jam dibawah memang asli tipe 007 tapi karena bezel rusak maka diganti dengan bezel aftermarket yang bukan milik seiko.
Gambar Seiko dibawah ini yang paling sering saya lihat beredar. Sebenarnya semua sudah dibuat sangat mirip. Tapi ada kesalahan fatal bagi si pemalsu (atau si pemalsu tidak 'tega' kalau dibuat sama persis), yaitu hologram sticker dan grafir tulisan Seiko 5 di posisi angka 6. Perlu diketahui bahwa Seiko diver 007 bukanlah keluarga dari seri Seiko 5 jadi tidak pernah ada seiko diver 007 dengan hologram dan tulisan Seiko 5 seperti ini. Apabila anda buka mesinnya, jam ini juga menggunakan mesin Seiko, entah benar Seiko atau cuma di-stamp Seiko.
Senin, 10 November 2008
FAQ Rolex
Bagaimana saya tahu bahwa Rolex saya asli?
Apabila anda adalah member dalam sebuah forum Rolex, anda bisa menanyakan kepada mereka dengan me-posting gambar Rolex anda. Hal lain yang anda bisa lakukan adalah dengan menanyakan kepada orang-orang yang memang paham dengan jam Rolex. Dan cara yang paling aman adalah dengan membawa jam anda ke Rolex Service Center. Tentu saja untuk ini anda harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk mendapat kepastian “ya pak, ini Rolex asli” atau sebaliknya.
Mesin Rolex umumnya berbeda dengan mesin jam merek lain terutama bila dibandingkan dengan yang palsu. Namun saat ini banyak beredar jam Rolex ‘frankenwatch’ yang menggunakan mesin Rolex asli namun casing, dial, jarum dan hal lainnya adalah palsu. Frankenwatch terutama dibuat untuk tipe-tipe Rolex yang hot item seperti submariner, sea dweller, buble back dll.
Dimana saya bisa tahu model Rolex saya dan serial numbernya?
Nomor yang menunjukkan Model digrafir di bagian lug atas (posisi angka 12) dan untuk melihatnya harus membuka rantai terlebih dahulu.Serial number digrafir di lug bagian bawah (posisi angka 6)
Angka yang tercetak di rantai dan end links adalah kode untuk part number dan bukan serial number.
Apa maksud dari ‘T Swiss Made T’? Dan apa pula arti dari ‘Swiss Made T<25’?>
Huruf "T" yang sering kita lihat berada di bawah posisi angka 6 sebuah dial Rolex berarti bahwa jam tersebut menggunakan tritium sebagai bahan yang bisa terlihat dalam gelap. Tritium adalah bahan radioactive rendah dan membuat material yang dilapisinya dapat bersinar secara kontinu selama beberapa tahun. Usia Tritium sekitar 12,5 tahun Tritium's half-life is 12.5 years. Bahan Tritium ini tidak berbahaya bagi manusia.
T Swiss Made T adalah tritium paling tua yang digunakan pada dial. Rolex mengurangi jumlah material radioactive dibawah 25 millicuries, dan untuk jam-jam yang menggunakan-nya menuliskan Swiss Made T<25>
Apa perbedaan antara Tipe DateJust dan Date?
Ukuran. Datejust berukuran 36mm,dan Date 34mm, tidak termasuk kenop (crown). Tipe Date hanya menggunakan rantai jenis Oyster, dan tipe DateJust bisa menggunakan rantai Oyster atau jenis Jubilee. Harga DateJust biasanya lebih mahal dari tipe Date. Kedua tipe ini menggunakan jenis movement yang sama.
Apa hubungan antara Tudor dan Rolex?
Merek:
Rolex memiliki merek Tudor an diposisikan sebagai 2nd brand yang mengisi pasar dibawah Rolex. Secara tradisional, Tudor merupakan ‘virtual clones’ dari desain-desain Rolex, dari tipe Submariner, Day-Dates (diberi nama Tudor Date-Day), Oyster Prince DateJust. Tudor juga memiliki desain yang berbeda dengan Rolex seperti tipe Mini-Sub dan Tiger Chronograph. Beberapa tahun terakhir, Tudor memutuskan untuk keluar dari desain-desain tradisional Rolex dan membangun desain sendiri yang berbeda dan unik. Tiger Woods adalah ambassador untuk brand Tudor pada akhir 90-an dengan keluarnya tipe Tiger Chronograph.
Casing:
Tudors menggunakan casing Oyster dari Rolex. Caseback Tudor, tidak seperti sebagian jenis Rolex (kecuali SeaDweller), digrafir dengan nama Rolex. Juga, banyak jam Tudor menggunakan crown berlogo Rolex. Tudor menggunakan jenis baja stainless 316L dan Rolex menggunakan baja tipe 904.
Movement:
Jam-jam Tudor tidak menggunakan movement Rolex. Tudor menggunakan movement dari ETA.
Kolektibilitas:
Karena menjadi bagian dari keluarga Rolex, Tudor mendapat apresiasi yang lebih tinggi dari jam-jam merek lain yang sama-sama menggunakan movement dari ETA. Terutama jenis-jenis Tudor sport vintage (subs). Beberapa jenis Tudor untuk keperluan militer dan jenis-jenis tertentu (alarm, Subs dan chronograph) diyakini sangat kolektibel. Tudor dengan logo bunga mawar diyakini juga lebih kolektibel dari Tudor ber-logo tameng. Tudor dengan jenis jarum jam militer juga lebih kolektibel dari jenis jarum jam model Mercedes.
Apa tipe baja yang digunakan oleh Rolex?
Sebagian besar produsen jam menggunakan baja tipe 1.4435 atau 316L. Rolex menggunakan stainless steel model 1.4439 atau 904L yang secara kualitas nyata bedanya. Baja tipe 904L dan 316L memiliki derajat kekerasan yang sama. Kandungan nickel pada tipe 904L lebih tinggi dan secara teknis lebih tahan karat. Hampir tidak ada pabrikan jam kecuali Rolex yang mau menggunakan baja tipe ini karena secara harga tipe 904L 3 kali lebih mahal dari tipe 316L.
Mengapa ada tipe Rolex ‘President’?
Nama "President" digunakan untuk menghormati Dwight D. Eisenhower (DDE) yang menggunakan untuk pertama kalinya Rolex dengan tipe rantai yang baru pada tahun 1956 saat diperkenalkan ke public. Rolex memberikan kepada DDE (Winston Churchill juga) sebuah Rolex 18K DateJust (bukan Day-Date) pada tahun 1946 untuk merayakan kemenangan pada World War-2 dan ketika dikirimkan ke Rolex untuk di service tahun 1956, Rolex memasangkan rantai jenis baru ini di Rolex DDE. Karena itulah dinamakan ‘President’. Rolex Day-Date seringkali disebut sebagai Rolex "President", tapi sebenarnya sebutan itu untuk menyebut jenis rantainya.
Apa arti kata "Perpetual" pada dial Rolex?
"Perpetual" adalah sebutan Rolex untuk menyebutkan jam Rolex dengan berpenggerak mesin automatic atau self-winding.