Sabtu, 07 Mei 2011

Pengemis pun Digusur demi KTT

TEMPO InteraktifJakarta- Presiden Susilo Bambang Yudhoyono kemarin resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN ke-18. Presiden tiba di Jakarta Convention Center (JCC) pukul 08.30 WIB, setengah jam sebelum acara pembukaan. 

Presiden berdiri di lobi utama JCC menyambut kepala pemerintahan anggota ASEAN. Raja Brunei Darussalam Sultan Haji Hassanal Bolkiah tampak yang pertama hadir, diikuti Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, Perdana Menteri Laos Thongsing Thammavong, Perdana Menteri Malaysia Mohammad Najib bin Tun Abdul Razak, Presiden Myanmar Thein Sein, dan Presiden Filipina Benigno Aquino III.

Selanjutnya datang Perdana Menteri Singapura yang diwakili Menteri Senior S. Jayakumar, Perdana Menteri Thailand Abhisit Vejjajiva, dan Perdana Menteri Vietnam Nguyen Tan Dung. Sebelumnya, sejumlah pejabat tinggi ke-10 anggota ASEAN sudah memenuhi ruang Assembly Hall, termasuk para duta besar sejumlah negara.

KTT ASEAN, yang berlangsung di Ibu Kota sejak kemarin hingga hari ini, membuat DKI Jakarta sangat sibuk. Jauh-jauh hari pemerintah daerah telah berbenah untuk membuat Jakarta bersih, aman, dan tertib. Segala ketidaknyamanan yang menjadi pemandangan sehari-hari di Ibu Kota disingkirkan jauh-jauh. 

Agar Jakarta terlihat bersih di mata pejabat tinggi ASEAN, sejak Jumat lalu, Dinas Kebersihan DKI menerjunkan 200 petugas kebersihan. Mereka disebarkan di beberapa titik, antara lain Senayan, bandar udara, hotel, dan Monas. "Ibu-ibu perwakilan delegasi akan ke Monas," kata Kepala Dinas Kebersihan DKI Jakarta Eko Baruna. 

Pemerintah DKI juga menyingkirkan para pengemis, anak jalanan, pengamen, dan yang termasuk kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial. Begitu juga dengan pedagang kaki lima. Tak hanya itu, Polisi Pamong Praja mencabut umbul-umbul dan spanduk yang bertebaran di sepanjang jalur dan lokasi KTT. 

Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo juga memerintahkan agar lampu di sepanjang jalur yang dilewati para delegasi tetap menyala. "Ini menyangkut reputasi Ibu Kota, bangsa Indonesia," katanya. Guna mengawasi setiap titik kawasan yang dilewati peserta KTT, pemda mendirikan Posko Crisis Center yang dijaga 24 jam.

Agar tak terjadi kemacetan, Kepolisian Daerah Metro Jaya memberlakukan sistem buka-tutup jalan. Polisi juga mengalihkan kendaraan berat ke jalur lain dan melarang Transjakarta lewat jalur protokol demi mensterilkan jalur yang dilalui delegasi. Hari ini pemda menunda pelaksanaan Car-Free Day hingga 15 Mei. Namun sistem buka-tutup ini membuat lalu lintas di beberapa titik jalan menjadi padat dan macet. 
 
MARIA RITA | AMANDRA | ALWAN I EKA UTAMI | PUTI | SUNARIAH

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.