VIVAnews -Sanksi dari FIFA bisa mengancam keberlangsungan sepakbola di Indonesia. Jika memang sanksi dijatuhkan, Indonesia tidak diperbolehkan menggelar turnamen sepakbola yang berada di bawah payung FIFA.
Salah satunya adalah SEA Games XXVI yang akan dimulai pada 11 November 2011 di Jakarta dan Palembang. Persatuan Sepakbola Malaysia (FAM) menyarankan agar cabang sepakbola di SEA Games tahun ini dipindah ke negara lain yang termasuk negara peserta.
"Sekiranya sanksi tidak bisa dihindari, saya harap AFF (Federasi Sepakbola ASEAN) melakukan sesuatu supaya semangat sepakbola di kawasan ini (Asia Tenggara) tidak terpengaruh," kata Presiden FAM Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah seperti dilansirUtusan, Rabu 25 Mei 2011.
"Mungkin FIFA boleh mengizinkan pertandingan sepakbola diteruskan di luar Indonesia. Kita boleh menganjurkan satu kejuaraan terpisah di mana tuan rumah berasal dari kalangan negara (peserta) SEA Games. Kita hanya ingin agar cabang ini dipertandingkan."
Ancaman sanksi ini bermula dari gagalnya Kongres PSSI untuk memilih Ketua, Wakil, dan anggota Exco yang berlangsung di Pekanbaru (26 Maret) dan Jakarta (20 Mei). Kongres terakhir di Golden Ballroom Hotel Sultan bahkan membuat dua perwakilan FIFA yang datang, Thierry Regenass dan Van Hatum, merasa dipermalukan.
Hujan interupsi yang terjadi ikut menyudutkan kedua wakil FIFA ini. Kongres itu akhirnya dibubarkan oleh Ketua Kongres sekaligus Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar. Saat itu, Kongres dianggap sudah tidak lagi kondusif.
• VIVAnewsSalah satunya adalah SEA Games XXVI yang akan dimulai pada 11 November 2011 di Jakarta dan Palembang. Persatuan Sepakbola Malaysia (FAM) menyarankan agar cabang sepakbola di SEA Games tahun ini dipindah ke negara lain yang termasuk negara peserta.
"Sekiranya sanksi tidak bisa dihindari, saya harap AFF (Federasi Sepakbola ASEAN) melakukan sesuatu supaya semangat sepakbola di kawasan ini (Asia Tenggara) tidak terpengaruh," kata Presiden FAM Tengku Abdullah Sultan Ahmad Shah seperti dilansirUtusan, Rabu 25 Mei 2011.
"Mungkin FIFA boleh mengizinkan pertandingan sepakbola diteruskan di luar Indonesia. Kita boleh menganjurkan satu kejuaraan terpisah di mana tuan rumah berasal dari kalangan negara (peserta) SEA Games. Kita hanya ingin agar cabang ini dipertandingkan."
Ancaman sanksi ini bermula dari gagalnya Kongres PSSI untuk memilih Ketua, Wakil, dan anggota Exco yang berlangsung di Pekanbaru (26 Maret) dan Jakarta (20 Mei). Kongres terakhir di Golden Ballroom Hotel Sultan bahkan membuat dua perwakilan FIFA yang datang, Thierry Regenass dan Van Hatum, merasa dipermalukan.
Hujan interupsi yang terjadi ikut menyudutkan kedua wakil FIFA ini. Kongres itu akhirnya dibubarkan oleh Ketua Kongres sekaligus Ketua Komite Normalisasi, Agum Gumelar. Saat itu, Kongres dianggap sudah tidak lagi kondusif.
Courtesy of
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.