Bagi sebagian orang kacamata sudah menjadi kebutuhan utama atau primer, tanpa kacamata seseorang tidak bisa beraktivitas dengan baik, terutama profesi yang mengharuskan berada didepan komputer, harus membaca atau berkendara berjam-jam. Ambil saja contoh ekstrimnya : seseorang bisa mengendarai mobil tanpa baju asal pakai kacamata, tapi seseorang tidak bisa berkendara tanpa kacamata walaupun memakai baju.
Tingkat konsumsi masyarakat indonesia terhadap kacamata bila dibandingkan dengan negara maju atau paling tidak negara tetangga termasuk sangat rendah, ini dipengaruhi tingkat pendidikan, produktivitas, pendapatan, pekerjaan dan gaya hidup.Bila kita lihat di Indonesia, satu buah kacamata digunakan untuk berbagai kegiatan, kesempatan dan berbagai waktu, baik untuk keperluan sekolah, dikantor, olahraga, santai, diluar ruangan, atau ke pesta dan lain sebagainya. Sedangkan di negara maju, kacamata digunakan sesuai dengan keperluannya, misalnya untuk ke kantor diperlukan kacamata yang memiliki lensa anti radiasi komputer dengan desain lensa yg disesuaikan dengan jarak kerja, jarak baca dan luas lapang pandang.
Untuk olahraga diperlukan kacamata dengan lensa yang dilengkapi dengan bahan tahan benturan anti ultraviolet dengan desain kacamata yang nyaman dan tidak mudah melorot. Tentunya kacamata kantor dan kacamata olahraga tersebut tidak cocok dibawa ke ruang pesta apalagi ke lantai dansa.
Seringkali kita perhatikan penampilan seseorang sudah sangat OK,
tapi kacamatanya terlihat sangat kusam dan berkarat dengan posisi yang melorot. Kita sering tidak sadar bahwa apapun yang kita kenakan sebagai busana tetap saja wajahlah yang akan dilihat orang terlebih dahulu baru kemudian baju, celana, sepatu dan lain-lain. Bukankah kacamata itu tempatnya di wajah. Jadi kalau kacamata anda adalah barang primer mengapa masih saja punya satu kacamata sepanjang tahun ?
Penulis : Imam Suryanta
Blog :
www.geraikacamatamurah.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.