Alhamdulillah, usai sudah salah satu 'hajatan nasional' Departemen Pendidikan Nasional RI dengan 'gong besar' diumumkannya hasil ujian nasional tingkat SMA/MA atau yg sederajat pada tanggal 26 April 2010 senin besok.
Terlepas dari prokon ( ada yg mendukung ,ada yg menolak ), tujuan pagelaran UN adalah baik. Dan dikatakan oleh para pejabat dan beberapa pakar pendidikan, bahwa UN punya manfaat untuk memetakan kualitas suatu sekolah yg melaksanakan proses pendidikan dan pengajaran kepada anak bangsa. Dan harapan Pemerintah dan juga kita semua bangsa Indonesia adalah bahwa hasil ujian nasional suatu sekolah akan menunjukkan kualitas pendidikan dan pengajaran di sekolah tsb. Hasil ujian nasional di suatu kabupaten/kota akan menunjukkan kualitas pendidikan di kabupaten/kota tsb. Hasil ujian nasional di suatu propinsi menunjukkan kualitas pendidikan di propinsi tsb. Dan, pada akhirnya hasil ujian nasional secara keseluruhan menunjukkan kualitas pendidikan nasional di Republik ini.
Atau kalo boleh saya ringkas mjd: hasil UN = kualitas pendidikan. Mungkin dalam hati dan pikiran kebanyakan kita yg menaruh perhatian thd dunia pendidikan, bertanya : apakah tingkat kelulusan berbanding lurus dg kualitas pendidikan ?
Jawabannya bisa ya bisa juga tidak.
Jawaban bisa ya, jika UN dilaksanakan dengan / secara jujur oleh semua yg terlibat dalam kegiatan tsb. Mulai dari siswa peserta yg mengerjakan soal-soal UN, panitia pelaksana di setiap satuan pendidikan hingga panitia pelaksana tingkat nasional. Nah, jika hal itu benar terjadi maka bolehlah kita mengatakan hasil un=kualitas pendidikan.
Dan jika yang terjadi sebaliknya ? Maka jawabannya adalah tidak.
Benar atau salah, itulah yang ada dalam pikiran saya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.