Rolex antik, terutama dengan desain yang menggunakan pakem lama seperti Jarum model daun dan pedang memancarkan aura yang sangat unik dan klasik. Seperti juga Rolex 1601 ini yang umurnya 10 tahun lebih tua dari umur saya!
Menggunakan finishing Gilt dial yang merupakan 'teknologi' finishing dial pada era tahun 50-60an yang banyak diaplikasikan pada jam-jam pada masa itu. Gilt dial sendiri sebenarnya merupakan sebutan bagi sebuah dial yang di finishing dengan teknik penulisan menggunakan pewarna emas atau silver. Warna dial biasanya lebih berkilat karena mungkin campuran kimiawi-nya. Teknik lain yang digunakan pada masa itu adalah matte dial, dimana warna dial cenderung doff-tidak berkilat. 1601 pada koleksi ini menggunakan pewarna tulisan emas. Dan biasanya, entah kenapa penulisan diatas dial model ini huruf-hurufnya cenderung terlihat lebih gemuk atau tidak sehalus penulisan pada matte dial.
Menggunakan finishing Gilt dial yang merupakan 'teknologi' finishing dial pada era tahun 50-60an yang banyak diaplikasikan pada jam-jam pada masa itu. Gilt dial sendiri sebenarnya merupakan sebutan bagi sebuah dial yang di finishing dengan teknik penulisan menggunakan pewarna emas atau silver. Warna dial biasanya lebih berkilat karena mungkin campuran kimiawi-nya. Teknik lain yang digunakan pada masa itu adalah matte dial, dimana warna dial cenderung doff-tidak berkilat. 1601 pada koleksi ini menggunakan pewarna tulisan emas. Dan biasanya, entah kenapa penulisan diatas dial model ini huruf-hurufnya cenderung terlihat lebih gemuk atau tidak sehalus penulisan pada matte dial.
Kondisi jarum jam ini masih terlihat utuh warna gold-nya. Indeks menggunakan model yang figuratif, tidak seperti Rolex datejust generasi baru yang menggunakan desain indeks kotak. Desain indeks dibuat menarik dengan komposisi lebih besar di ujung yang berbentuk segitiga. Semuanya berwarna emas. Logo Rolex juga terlihat lebih gemuk dan menyerupai bunga cengkeh. Dari beberapa contoh desain Rolex lama terlihat lebih artisik dan 'berjiwa' daripada Rolex generasi baru. Kalau diperhatikan detail pada sisi-sisi indeks, terlihat kalau warna pada dial sudah mulai berubah warna karena proses oksidasi dan karena pemakaian.
Movement menggunakan Cal.1560 dengan rotor yang didekorasi mirip profil seekor kupu-kupu, karena itu movement ini juga sering disebut mesin kupu-kupu. Kondisi mesin secara umum masih bagus. Coba anda perhatikan gambar detail dari caseback yang ada di bawah. Tertulis disana 1603 dan kemudian produksi jam ini III.60. Ada angka lain yang ditulis oleh Rolex di bawah angka itu yaitu 1601, ref.number jam ini. Kenapa ada 2 macam ref.number ditulis dalam sebuah caseback? ini kali ke-2 saya menemui sebuah caseback Rolex yang memiliki 2 ref.number. Kemungkinan yang terjadi adalah seperti ini: jam ini caseback-nya dulu pernah tertukar atau hilang dan karena caseback 1601 dan 1603 identik maka oleh Rolex jam ini diberikan caseback dari 1603 yang masa produksinya sama dengan 1601 ini. Kenapa saya yakin bahwa yang menggantinya adalah Rolex? kalau melihat langsung caseback (bukan lewat foto) akan terlihat ada beberapa catatan dari RSC (Rolex Service Centre), yang menunjukkan bahwa jam ini dulunya secara rutin di service di RSC. Dan angka grafir 1601 yang baru memang standar jenis angka yang digunakan oleh Rolex untuk memberi identifikasi pada jam-jam mereka.
Nah, sekarang cob kita bndingkan dengan 1601 gilt dial yang saya miliki sebelumnya. Perbedaan dengan yang sebelahnya adalah, penulisan 1601 gilt dial menggunakan pewarna silver, sedangkan sebelahnya berwarna emas. Kondisi 1601 yang sebelah kiri lebih muda karena itu desain indeks-nya pun berbeda, lebih ramping dan modern dan kondisi dial jauh lebih baik.
Gambar dibawah menunjukkan perkiraan yang akan terjadi untuk Rolex yang menggunakan finishing gilt dial. Paling kiri dalam kondisi yang masih bagus, yang tengah adalah kondisi dimana mulai terjadi perubahan warna karena proses oksidasi dan yang paling kana adalah kondisi gilt dial yang sudah seluruh dial-nya berubah warna menjadi coklat, orang menyebutnya sebagai tropical dial. Penggunaan Gilt dial tidak banyak ditemui pada produksi Rolex tahun 50-60an karena mungkin dulunya Gilt dial ini punya konsekuensi perubahan dial yang menurut mereka menjadi tidak menarik (coklat), tapi ternyata kondisi sekarang terbalik. Banyak para penggemar Rolex antik yang mencari Rolex2 lama yang menggunakan gilt dial, apalagi gilt dial yang sudah berubah warna seperti kondisi yang paling kanan!
Semua kembali ke selera masing-masing, bisa saja yang saya sebut bagus, seksi dan menarik tapi bagi orang lain malah sebaliknya, bahkan istri saya waktu lihat Rolex yang paling kanan sempat bilang.."jam sudah karatan kok ya dibilang bagus...!"
Semua kembali ke selera masing-masing, bisa saja yang saya sebut bagus, seksi dan menarik tapi bagi orang lain malah sebaliknya, bahkan istri saya waktu lihat Rolex yang paling kanan sempat bilang.."jam sudah karatan kok ya dibilang bagus...!"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.