Saat saya terbangun saya melirik pada Raymond Weil Don Giovanni Dual Time yang pagi ini bertugas menemani saya dan ternyata waktu masih belum bergerak jauh tapi jarak bandara sudah semakin dekat. Sambil menikmati 5 menit terakhir sebelum turun di bandara saya memperhatikan dengan seksama Sang Don ini. Bentuknya cukup besar dengan dimensi sekitar 40x46mm dengan bentuk yang menurut saya cukup ergonomis sehingga nyaman dipakai.
Jam ini memiliki 2 penunjuk waktu. Yang dibawah adalah penunjuk waktu untuk local time sedangkan jarum jam diatas merupakan penunjuk waktu yang berbeda. Desain jarum jam serupa pedang berwarna putih dengan dilapisi oleh lapisan tritium. Dial dibuat menarik dengan menggunakan corak honey comb pattern berwarna hitam dengan saphhire crystal dilapisi oleh lapisan super sin sehingga terlihat seperti tidak berkaca dan bila kena cahaya akan terlihat bias warna biru.
Setelah sampai Bandara, secepatnya saya melakukan check in dan bergegas menuju ke area keberangkatan karena saya ingin memanfaatkan fasilitas hot-spot gratis!.
Koneksi internet ternyata cukup cepat dan sempat juga membalas beberapa email dan browsing ke tempat-tempat langganan (website jam antik dan forum jam). Sejenak saya melihat kepada Sang Don dan berpikir saya masih punya banyak waktu untuk browsing.
Saya sempatkan mengunjungi beberapa toko maya yang masih menjual Sang Don. Ternyata Sang Don ini dijual cukup mahal dengan Tag price US$ 3195 dan harga setelah diskon sekitar US$ 1899,5 ini berarti sekitar Rp.18 juta dengan kurs 1 US$ = Rp.9,700! weleh..weleh. Bapak saya pasti kaget banget tahu ada jam Raymond Weil (yang teman saya sering bilang jam ceremeye) seharga Rp.18 juta!..
Saat sedang asyik-asyik browsing, terdengar suara announcer yang mengatakan bahwa pesawat yang akan saya naiki sudah mulai boarding dan saya melihat kembali kepada sang Don dan ternyata saya memang sudah harus angkat pantat dan masuk ke pesawat!
Setelah sampai di Medan saya mulai melakukan pekerjaan saya dengan mengunjungi kantor-kantor cabang yang ada di Medan dan tidak lupa makan siang mencoba makanan pesisir yang mayoritas berbahan ikan dan berbumbu rempah kental. Jam 16.00 setelah menyelesaikan tugas hari pertama, saya dan teman seperjalanan pulang ke hotel untuk istirahat.
Saat dikamar hotel yang nyaman (karena tepat dibawah jendela kamar saya adalah kolam renang!), saya mencoba memperhatikan kembali Sang Don terutama bagian lain yang tidak terlihat yaitu case back dan mesinnya. Mesinnya di supply oleh ETA dan dimodifikasi oleh RW sebagai RW Cal. 2200 yang memiliki power reserve 42 jam dan water resist 30m. Di case back ada jendela kecil terbuat dari sapphire crystal (begitu juga dengan penutup jam depan), sehingga saya bisa melihat pergerakan movementnya yang mungil.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.