Beberapa pertanyaan dan permintaan saya terima mengenai hal yang selama ini memang seharusnya kita tahu yaitu: apa fungsi bezel tachymeter pada sebuah jam chronograph (stopwatch) dan bagaimana cara membaca dan menggunakannya? Sebelumnya kita harus mengetahui dulu apa manfaat dari Tachymeter tersebut.
Tachymeter adalah sebuah alat ukur yang berguna untuk mengukur kecepatan sebuah objek yang berjalan dengan batas standar jarak pengukuran adalah 1 km. Sebuah bezel tachymeter dapat mengukur sebuah objek yang memiliki kecepatan minimal 60km/jam karena itu angka yang tertulis pada bezel tachymeter biasanya 60 (posisi angka 12).
Sebelum menggunakan tachymeter posisikan jarum penghitung (biasanya jarum detik) pada posisi angka 12 (lihat gambar diatas), dengan cara menekan kenop atas dari jam chronograph dan menekan kenop bawah untuk me-reset kembali ke angka 12. Saat objek mulai melewati garis awal perhitungan, fungsi chronograph dapat mulai berjalan. Dan setelah objek melewati batas 1 km, penghitungan dimatikan (dengan menekan kembali tombol diatas).
Untuk mengetahui kecepatan objek itu bisa dilihat pada posisi yang ditunjukkan oleh jarum detik. Misalkan jarum detik menunjuk angka 4 dan petunjuk angka d Tachymeter pada posisi angka 4 adalah 180. Ini berarti kecepatan objek itu adalah 180km/jam.
Pertanyaan berikutnya adalah: Bagaimana dengan objek yang kecepatannya jauh dibawah 60km/jam? apakah tetap isa dihitung dengan skala tachymeter? jawabannya: Bisa, tapi dengan pengaturan standar awal yang sedikit berbeda. Skala standar pengaturan tetap mengacu pada jarak 1km.
Misalkan seorang perenang akan diukur kecepatannya dalam lomba renang sprint 200m. Perhitungan dimulai saat si perenang lompat dan berakhir saat tangannya menyentuh dinding kolam di seberangnya. Misalkan saat tangannya menyentuh dinding, waktu yang ditunjukkan adalah 15 detik (jarum detik di posisi angka 3). Menurut skala tachymeter angka yang ditunjukkan adalah angka 240km/jam. Karena jarak yang ditempuh hanyalah 200m dari 1km (1000m) maka kecepatan yang ditunjukkan dibagi dengan 5 (karena 1000m : 200m = 5). Sehingga kecepatan sebenarnya dari perenang itu adalah 240km/jam : 5 yaitu 48km/jam.
Bagaimana dengan mengukur kecepatan sebuah objek yang kecepatannya jauh lebih tinggi dari 60km/jam? misalkan kita ingin mengukur kecepatan sebuah pesawat terbang. Prinsipnya tetap sama, tapi yang menjadi patokan adalah bukan lagi 1km melainkan 10km. Dan ini juga berarti angka yang ditunjuk pada skala tachymeter akan selalu dikalikan dengan 10. Contoh, sebuah pesawat terbang dalam melakukan perjalanan 10km ternyata hanya membutuhkan waktu selama 30 detik (posisi jarum detik di posisi angka 6). Pada skala tachymeter angka yang ditunjukkan adalah 120km/jam. Karena standar jarak yang digunakan adalah 10km maka kecepatan sebenarnya pesawat itu adalah 120km/jam x 10 yaitu 1200km/jam.
Semoga penjelasan sederhana ini dapat membuat anda mengerti dan memahami fungsi bezel skala tachymeter pada sebuah jam chronograph dan bagaimana cara menggunakannya.
Tachymeter adalah sebuah alat ukur yang berguna untuk mengukur kecepatan sebuah objek yang berjalan dengan batas standar jarak pengukuran adalah 1 km. Sebuah bezel tachymeter dapat mengukur sebuah objek yang memiliki kecepatan minimal 60km/jam karena itu angka yang tertulis pada bezel tachymeter biasanya 60 (posisi angka 12).
Sebelum menggunakan tachymeter posisikan jarum penghitung (biasanya jarum detik) pada posisi angka 12 (lihat gambar diatas), dengan cara menekan kenop atas dari jam chronograph dan menekan kenop bawah untuk me-reset kembali ke angka 12. Saat objek mulai melewati garis awal perhitungan, fungsi chronograph dapat mulai berjalan. Dan setelah objek melewati batas 1 km, penghitungan dimatikan (dengan menekan kembali tombol diatas).
Untuk mengetahui kecepatan objek itu bisa dilihat pada posisi yang ditunjukkan oleh jarum detik. Misalkan jarum detik menunjuk angka 4 dan petunjuk angka d Tachymeter pada posisi angka 4 adalah 180. Ini berarti kecepatan objek itu adalah 180km/jam.
Pertanyaan berikutnya adalah: Bagaimana dengan objek yang kecepatannya jauh dibawah 60km/jam? apakah tetap isa dihitung dengan skala tachymeter? jawabannya: Bisa, tapi dengan pengaturan standar awal yang sedikit berbeda. Skala standar pengaturan tetap mengacu pada jarak 1km.
Misalkan seorang perenang akan diukur kecepatannya dalam lomba renang sprint 200m. Perhitungan dimulai saat si perenang lompat dan berakhir saat tangannya menyentuh dinding kolam di seberangnya. Misalkan saat tangannya menyentuh dinding, waktu yang ditunjukkan adalah 15 detik (jarum detik di posisi angka 3). Menurut skala tachymeter angka yang ditunjukkan adalah angka 240km/jam. Karena jarak yang ditempuh hanyalah 200m dari 1km (1000m) maka kecepatan yang ditunjukkan dibagi dengan 5 (karena 1000m : 200m = 5). Sehingga kecepatan sebenarnya dari perenang itu adalah 240km/jam : 5 yaitu 48km/jam.
Bagaimana dengan mengukur kecepatan sebuah objek yang kecepatannya jauh lebih tinggi dari 60km/jam? misalkan kita ingin mengukur kecepatan sebuah pesawat terbang. Prinsipnya tetap sama, tapi yang menjadi patokan adalah bukan lagi 1km melainkan 10km. Dan ini juga berarti angka yang ditunjuk pada skala tachymeter akan selalu dikalikan dengan 10. Contoh, sebuah pesawat terbang dalam melakukan perjalanan 10km ternyata hanya membutuhkan waktu selama 30 detik (posisi jarum detik di posisi angka 6). Pada skala tachymeter angka yang ditunjukkan adalah 120km/jam. Karena standar jarak yang digunakan adalah 10km maka kecepatan sebenarnya pesawat itu adalah 120km/jam x 10 yaitu 1200km/jam.
Semoga penjelasan sederhana ini dapat membuat anda mengerti dan memahami fungsi bezel skala tachymeter pada sebuah jam chronograph dan bagaimana cara menggunakannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.