Taksi berangkat jam 05.40 dari Bekasi dan kebetulan jalan masih belum begitu macet sehingga saya bisa lebih bersantai. Taksi sudah melewati gerbang tol Jatibening saat Bullhead saya menunjukkan jam 05.57..hmm masih banyak waktu!
Saya menggunakan maskapai non Garuda karena Garuda tidak memiliki rute ke Lampung. Saya biasa untuk berinternet ria sebelum naik pesawat di terminal 2 namun saya nggak yakin kalau di terminal 1 bisa juga melakukan hal serupa. Saat saya mengerjakan pekerjaan kantor sambil menunggu boarding saya lihat ternyata sinyal wi-fi sangat kuat..langsung saja browsing dimulai...
Sebenarnya salah satu alasan saya menggunakan black bullhead ini adalah karena sejak senin depan jam ini akan berganti kepemilikan. Saya menyerahkan perawatan jam ini selanjutnya kepada salah satu penggemar jam antik di Yogya. Jadi itung-itung saya anggap ini 'perpisahan' saya dengan jam kesayangan.
Entah kenapa Seiko bullhead hitam begitu sulit dijumpai di pasaran. Bahkan di tempat-tempat penjualan jam bekas pun tidak pernah saya jumpai. Selalu yang tersedia yang berwarna dial coklat. Pernah sekali saya ditawari oleh seorang pedagang keliling tapi kondisinya tidak bagus. Mungkin memang seiko hanya membuat dial hitam dalam jumlah yang lebih sedikit? karena keberadaannya yang jarang ini maka banyak orang penasaran untuk bisa memilikinya.
Memang saya akui, tipe inilah yang paling eye catching dari jajaran seiko automatic chronograph. Mesin sama menggunakan cal.6138 tapi desain casingnya sungguh menggugah rasa penasaran untuk memiliki dan kalau dipakai selalu bisa menarik orang untuk melirik. Saya ingat sekali saat mendapatkan jam ini dengan tidak sengaja di sebuah kios kecil kakilima di Pasar Johar Semarang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.