Minggu, 23 November 2008

Top 5 Omega Vintage to Invest

Omega mendirikan sebuah toko yang khusus yang menjual jam-jam vintage Omega. Bekerja sama dengan seorang agen jam Omega di London bernama George Somlo., Omega mendirikan toko satu-satunya khusus untuk Omega vintage ini di Burlington arcade, London.

George sebagai seorang yang lama mendalami bisnis jual beli jam memberikan pendapat mengenai tipe-tipe jam Omega yang memiliki nilai investasi:


OMEGA SEAMASTER 300 DIVER

Seamaster diperkenalkan pertama kali pada tahun 1948. Seamaster 300 didesain khusus untuk para penyelam professional maupun amatir. Jam ini merupakan salah satu instrument dengan presisi yang tinggi. Menggunakan automatic movement, antimagnetic dan shock protected. Omega menjamin bahwa jam ini masih bisa dipakai untuk menyelam sedalam 200m. Para penyelam di angkatan laut Inggris juga menggunakan jam ini dalam tugasnya.


OMEGA SPEEDMASTER

Speedmaster merupakan tipe jam chronograph yang paling terkenal dan dikenal di seluruh dunia. Cerita bermula sejak tahun 1965 ketika NASA pada saat itu menyertakan Omega Speedmaster dalam uji untuk menentukan penunjuk waktu apa yang akan digunakan oleh astronot selama mereka di angkasa. Sampai akhirnya Neil Armstrong menjejakkan kakinya di bulan dengan membawa Speedmaster di tangannya. Karena itulah Speedmaster ini sering disebut sebagai ’The moonwatch’. Namun tidak semua Speedmaster kolektibel. Beberapa disebut kolektibel adalah Speedmaster dengan cal.321 dan cal.861 pre moon. Caliber 861 ini digunakan terus oleh Omega sampai awal tahun 90-an.

OMEGA SEAMASTER ‘PLOPROF’ 600m DIVER
Jam ini dibuat untuk mampu mengarungi kondisi ekstrim di kedalaman laut. Ploprof juga didesain untuk menguji kekuatan fisik dan psikologis manusia di kedalaman 500m. Pada jaman itu jam ini merupakan bukti kehandalan dan kecanggihan sebuah instrument mekanik bagi kaum penyelam professional. Komandan Jacques-Yves Cousteau selalu terlihat mengenakan jam ini saat ekspedisi laut dalamnya di Marseille. Seamaster ini dibentuk dari satu bongkahan baja dan memiliki system pengunci twin-locking.


OMEGA FLIGHTMASTER

Diperkenalkan pertama kali ke public tahun 1969, Flightmaster didesain dengan melihat kebutuhan seorang pilot. Jam ini lebih merupakan sebuah tools yang memiliki beberapa fungsi alat ukur seperti 30 minute recorder, 12 hour recorder, 24 hour indication dan fungsi penunjuk second time zone yang dapat diubah secara manual. Casing juga sangat unik dengan desain yang mirip dengan bentuk sebuah gunung karena itu disebut sebagai Volcano case.


OMEGA CONSTELLATION

Sejak diluncurkan pertama kali tahun 1952, Constellation menjadi sebuah standar baru bagi kategori jam ‘mewah’ bagi Omega. Menggunakan high grade movement yang sangat presisi dengan sertifikat Chronometer. Desain yang sangat klasik menjadikan Constellation antic menjadis sangat dicari. Pada tahun 50-an akhir hingga 60-an, Constellation mampu mengalahkan Rolex dalam banyaknya jumlah jam yang mendapatkan lolos uji dan mendapatkan sertifikat COSC. Mengingat sejarahnya yang gemilang dan kualitas pembuatan yang setingkat lebih tinggi dari Omega tipe lain, tidak heran kalau harga Constellation lebih tinggi dari tipe omega dress watch tipe lain.

SINN 103 Flieger Automatic Chronograph

Sabtu pagi saya mengunjungi salah seorang penggemar jam di daerah Bekasi. Setelah nyasar sebentar untuk mencari rumahnya akhirnya jam 9 pagi saya bisa ketemu juga. Setelah ngobrol ringan sebentar kemudian sang tuan rumah mengeluarkan koleksi-koleksinya yang semuanya dimasukkan dalam sebuah kantong plastik dan tertutup tissue, lengkap dengan kwitansi pembeliannya.

Setelah melihat-lihat dari koleksinya baik jam-jam kategori antik maupun modern dan dari harga ratusan ribu sampai puluhan juta, saya menemukan satu yang sangat menarik perhatian saya dan sudah saya cari sejak lama: SINN 103 FLIEGER CHRONOGRAPH AUTOMATIC. Akhirnya saya putuskan untuk meng-akuisisi jam ini untuk saya simpan.

SINN 103 FLIEGER CHRONOGRAPH merupakan jam yang dibuat untuk pilot sehingga kesan militer sangat kental. Menggunakan mesin automatic chronograph Valjoux 7750 dengan feature day-date yang bisa dilihat dari caseback yang terbuat dari sapphire crystal. Jam ini menggunakan tali kulit yang tebal yang disesuaikan dengan ketebalan jam 16mm. Ukuran jam ini 41mm (tanpa crown) apabila dengan crown sekitar 45mm.




Sabtu, 15 November 2008

Bung Karno ikut latihan militer

Pada pertengahan bulan Maret 1945, setelah selesai Sidang ke VII, para Giin (anggota) Badan Penasihat Pusat, Chuo Sangi In mendapat latihan kemiliteran selama satu hari satu malam bertempat di kesatriaan Jaga Monyet. Diantara para peserta ini, ikut pula Bung Karno. Sejumlah tokoh tua seperti Dr Radjiman atau Kihajar Dewantoro rupanya tidak ikut karena uzur. Tapi Bung Hatta rupanya juga tidak ikut. Pelatihan ini rupanya secara sukarela saja. Tapi foto-foto Bung Karno ini sempat di jadikan bahan propaganda oleh Belanda, seolah Bung Karno memang benar-benar antek Jepang

Jumat, 14 November 2008

Bulan Oktober 1947 mantan Saiko Sikikan Harada dihukum gantung

Sungguh sangat tragis kejadian pada 61 tahun yang lalu ketika pada tahun 1947, Let.Jen Kumakichi Harada (原田熊吉 1888-1947) yang pernah menjadi Panglima Tentara ke 16 (Saiko Sikikan di Jawa)) dihukum gantung di Singapura karena tuduhan "War Criminal" (penjahat perang). Penandatangan Osamu Seirei no.44 (Pembentukan Tentara Sukarela Pembela Tanah Air-PETA) tanggal 3 Oktober 1943 ini memulai karirnya sebagai letnan dua pada tahun 1910 dalam kesatuan infantri ke 44 di Kochi, Jepang. Tahun 1937 menjadi at.mil di Shanghai China dengan pangkat kolonel. Tahun 1940 sebagai komandan Divisi ke 35 di Kaifu China dengan pangkat May.Jen. Kemudian pindah menjadi komandan Divisi ke 27 di Tientsin China. Bulan November Tahun 1942 dia menggantikan Let.Jen Hitoshi Imamura sebagai Panglima Tentara ke 16 di Jawa dengan pangkat Let.Jen. Bulan April 1945 kedudukannya digantikan Let.Jen Nagano dan dia kembali ke Jepang. Pada bulan Mei 1945 sempat diangkat sebagai Panglima Tentara ke 55 kembali di Kochi Jepang lagi. Dia memiliki 1 istri dan 5 orang anak. Ketika ditangkap dan dibawa ke Singapura untuk diadili, istri Harada dan anak-anaknya pernah menulis surat secara memelas kepada Jenderal Mac Arthur agar suami/ayah mereka diberikan keringanan hukuman. Rupanya semua permohonan tersebut ditolak. Lamanya pemerintahan Saiko Sikikan ini di Jawa, amat memberi dampak sejarah Indonesia periode 1942-1945 khususnya dalam rangka lahirnya cikal bakal konstitusi dalam sidang BPUPKI tahun 1945 itu.
Pantaskah kita menghargainya ?. Atau sepakat dengan Mac.Arthur bahwa Harada hanya seorang Penjahat Perang ?

"Palagan" Surabaya 28 – 30 Oktober 1945 (bag 2 habis)

Mobil Malaby yang hancur.

Oleh DAUD SINJAL
Kehancuran total brigade Inggris tertolong oleh gencatan senjata yang disepakati Presiden Soekarno dan Mayjen Hawthorn, 30 Oktober siang. Pelajaran keras itu memaksa Inggris mengakui status TKR dan membatalkan perintah penyerahan senjata laskar dan pemuda. Inggris harus menarik semua pasukannya untuk hanya dipusatkan di Tanjung Perak, lapangan terbang dan kamp tawanan jalan Darmo.
Tapi truce itu tidak berjalan mulus, karena para pemuda pejuang menerimanya dengan pemahaman yang berbeda. Kesalah pahaman ini menyebabkan insiden di Jembatan Merah yang menewaskan Brigadir Mallaby dan membawa akibat pada tindakan balasan Inggris. Mallaby ditembak pada saat bersama anggota-anggota Contact Committee dari Indonesia akan menangani masalah di gedung Internatio.
Dalam gedung itu bertahan satu kompi dari batalyon India, sementara di luar, ratusan pejuang Indonesia mengepung dan menyerukan komandan kompi tersebut, Mayor Venugopal, dan seluruh anak-buahnya keluar untuk menyerah. Pemuda-pemuda nampaknya menafsirkan gencatan senjata bahwa pasukan Inggris, yang memang sudah tersudut, harus mengaku kalah dengan cara meletakkan senjata. Tapi tentara pemenang Perang Dunia ini tidak sudi menyerah, apalagi kepada rakyat biasa.
Di ujung jembatan yang tepat di muka gedung Internatio, Mallaby keluar dari mobilnya dengan memegang bendera putih. Ia tidak diperbolehkan lewat untuk menemui pasukannya di dalam gedung itu. Massa hanya membolehkan anggota Kontak Biro dari Indonesia, Mayjen TKR Mohammad Mangoendiprodjo, dan perwira Inggris yang lebih yunior, Captain H. Shaw.
Kekerasan
Tidak jelas siapa yang memulai membuka tembakan. Tapi Mayor Venugopal memerintahkan untuk menembak. Segera saja pecah baku tembak yang gegap gempita. Pasukan Inggris melontarkan sejumlah granat untuk menghalau massa yang mengepung Mallaby. Diperkirakan 150 orang tewas akibat ledakan granat tersebut. Massa menyingkir. Sementara Mallaby bersama dua kapten dan seorang letnan tiarap di dalam mobil.
Setelah baku tembak mereda, Mallaby mendongakkan kepalanya untuk melihat situasi. Beberapa pemuda mendekati dan melepaskan tembakan-tembakan ke arahnya. Brigjen itu tewas seketika. Sedangkan ketiga perwiranya, yang luka-luka, menyelamatkan diri dengan terjun ke sungai. Pernyataan resmi dari pihak Indonesia mengatakan Mallaby mati akibat ledakan granat di dalam mobilnya sendiri. Sedangkan pihak penyidik Inggris yang memeriksa di tempat kejadian mendapatkan mobilnya masih utuh, tidak ada tanda-tanda bekas ledakan.
Mallaby tewas hanya 5 jam setelah perundingan damai di gubernuran yang ikut dihadirinya.
Drama Jembatan Merah itu berakhir setelah Venugopal bersedia menyerah kepada TKR. Namun Mayjen Mohamad yang sempat dijadikan sandera baru dilepas satu jam setelah seantero tentara Inggris meninggalkan gedung Internatio dengan aman. Radio Surabaya mengumumkan kematian Mallaby dan kemenangan pejuang kemerdekaan. Tapi Jenderal Christison, sama sekali tak bisa menerima hal itu. Pada 31 Oktober, Panglima Sekutu itu menyerukan agar mereka yang tersangkut pembunuhan Mallaby menyerahkan diri.
Ia pun menyatakan akan mengerahkan kekuatan darat, laut, udara dan persenjataan modern yang ada padanya untuk menegakkan hukum dan ketertiban. Bilamana dalam tindakan ini terjadi korban jiwa atau luka-luka, maka tanggung-jawabnya terpulang pada orang-orang Indonesia yang terlibat kejahatan yang telah disebutkannya itu. Christison menegaskan, kekerasan akan dihadapi dengan kekerasan.
Menolak Ultimatum
Sudah nyata Inggris akan menuntut balas. Lagi pula ada 12.000 interniran, kebanyakan perempuan dan anak-anak, masih tertahan di kota. Sementara 20 ribu tentara dan laskar Indonesia masih intact. Belum lagi 120.000 rakyat dan pemudanya yang bersenjatakan tombak dan parang. Dalam tiga hari, kekuatan Inggris di Surabaya dijadikan satu divisi lengkap. Divisi India ke-5 itu didukung unsur angkatan laut dan udara. Sebuah kapal penjelajah "Sussex", tiga destroyer, "Caesar", "Carron" dan "Cavalier", serta kapal bendera "Bulolo" bersiaga di perairan Tanjung Perak. Juga didatangkan delapan pembom Thunderbolts dan dua penyergap Mosquitoes.
Panglima divisi tersebut, Mayjen Mansergh, yang juga adalah Panglima AD Sekutu di Jawa Timur menyalahkan para pemimpin Indonesia atas kerusuhan yang merenggut banyak nyawa itu. Dengan dalih Surabaya telah diduduki oleh perampok dan bahwa pihak Indonesia menghambat misi Sekutu, maka tentara Inggris akan memasuki kota Surabaya dan daerah sekitarnya untuk melucuti "gerombolan yang tidak mengenal tertib hukum".
Gubernur Jawa Timur (Jatim), Suryo, memperingatkan Mansergh, agar tentaranya jangan mencoba masuk ke kota, karena akan berdampak buruk bagi ketentraman dan ketertiban. Tapi peringatan gubernur Jatim itu dijawab Mansergh dengan pamflet ultimatum yang disebarkan dari udara. Intinya, semua pemimpin Indonesia, termasuk pemimpin pemuda, kepala polisi dan pimpinan Radio Surabaya harus melaporkan diri di Batavia-weg mulai jam 18.00 tanggal 9 November. Mereka harus membawa senjata yang dimilikinya. dan meletakkannya pada jarak 100 yard dari tempat pertemuan.
Lalu mereka harus mendekat dengan kedua tangan di atas kepala, selanjutnya semua akan ditangkap dan ditawan. Mereka harus menandatangani dokumen menyerah tanpa syarat. Gubernur Suryo, melalui radio Pk. 23.00, dengan tegas menolak ultimatum itu. Tidak satu pun pejuang yang muncul untuk memenuhi perintah Mansergh.
Pukul 06.00, 10 November 1945. Ketika batas waktu habis, divisi tempur Inggris memasuki kota Surabaya yang serta merta disambut perlawanan sengit dari TKR dan pejuang RI yang bersenjata senapan mesin, mortir, tank dan meriam artileri. Thunderbolts dan Mosquitos Inggris melakukan strafing ke sasaran gedung-gedung yang dijadikan kubu pertahanan Indonesia. Inggris menguasai Surabaya setelah pertempuran sengit "dari pintu ke pintu dan lorong ke lorong".
Pasukan Indonesia mengundurkan diri dan membangun pusat-pusat perlawanan di luar kota. Peristiwa 10 November di Surabaya ini kemudian diperingati oleh bangsa Indonesia sebagai Hari Pahlawan.

Dikutip dari "Menjadi TNI", buku biografi Himawan Soetanto yang tengah disusun penulis.

Kami mengucapkan Selamat atas Ditetapkannya oleh Pemerintah pada tanggal 6 November 2008 dengan kep.Pres no.041/TK/th 2008, "Bung Tomo" menjadi Pahlawan Nasional.....M E R D E K A

Kamis, 13 November 2008

Daendels tiba di Jawa

Oleh Djoko Marihandono
Herman Willem Daendels memulai jabatan sebagai Gubernur Jenderal Hindia Belanda saat dia menapak Pulau Jawa, tanggal 1 Januari 1808 dengan menumpang kapal Virginia. Perjalanan panjang ditempuh Daendels dari Eropa menuju Jawa mengingat kala itu lautan sudah dikuasai angkatan laut Kerajaan Inggris yang maha kuasa semasa Perang Napoleon berkecamuk di Eropa, Afrika dan Asia. Sejarawan Djoko Marihandono yang mengadakan penelitian tentang Daendels dan Hindia Belanda di bawah kekuasaan Prancis menjelaskan, dalam diskusi terbatas di Harian Kompas, betapa Daendels harus kucing-kucingan untuk menempuh perjalanan berbahaya dari Eropa tanggal 18 Februari 1807. Dia sempat menghadap Napoleon Bonaparte di Paris untuk menyampaikan usulan kebijakan yang akan diterapkan di Hindia Timur (Nusantara). Kala itu, Belanda yang beralih sistem menjadi Republik Bataaf (1795-1806) kemudian diduduki Prancis yang menetapkan Louis Napoleon (orang Belanda menyebut sebagai Lodewijk Napoleon-red) untuk memimpin Belanda sebagai wilayah Prancis. Daendels mendapat promosi kenaikan pangkat dari Kolonel Jenderal menjadi Marsekal, kata Djoko.
Daendels memiliki kewenangan luas yakni dari Tanjung Harapan di Afrika Selatan hingga ke Hindia Timur (Nusantara-red ). Namun, pada kenyataan, kala itu-tahun 1808- kekuasaan Napoleon di Afrika Selatan dan Nusantara hanya tersisa di Pulau Jawa.
Perjalanan Daendels memakan waktu 10 bulan. Dia pergi ke pelabuhan Bordeaux, tetapi laut sudah diblokade Inggris sehingga harus mencari alternatif ke Lisabon di Portugal. Lagi-lagi dia menghadapi kondisi serupa yakni blokade laut Inggris.
Pramoedya Ananta Toer mencatat dalam Jalan Pos Jalan Daendels, betapa Daendels harus menyaru dan memalsukan identitas agar dapat meloloskan diri dari Eropa menuju Jawa.
Akhirnya Daendels meninggalkan Portugal dan tiba di Maroko. Ketika itu, Maroko baru saja menyetujui perjanjian damai dengan Eropa untuk mengakhiri perdagangan budak bangsa Eropa (Giles Milton, White Gold). Salah satu panglima angkatan laut Inggris yang memaksa penguasa Maroko dan Aljazair mengakhiri perbudakan bangsa kulit putih adalah Laksamana Thomas Pellew yang juga pernah memblokade Batavia dan membombardir Pulau Onrust (catatan dalam White Gold dan pameran VOC di Erasmus Huis, 2008).
Di Maroko, Daendels sempat dirampok bajak laut sehingga kehilangan semua dokumen. Dia meloloskan diri ke Kepulauan Kanari di lepas pantai barat Afrika-kini wilayah Spanyol-untuk mencari kapal ke Asia. Djoko mencatat, di Pulau Kanari, Daendels berhasil menyewa kapal Amerika, Virginia yang mengantarnya menyelinap ke Pulau Jawa.

Fake Diver Seiko VS Real Seiko

Entah sudah beberapa kali saya mendapat telepon ataupun sms yang menanyakan hal yang sama yaitu identifikasi seiko Diver palsu atau frankenwatch (mesin asli tapi yang lainnnya palsu). Kenapa mesti Seiko Diver? karena tipe ini adalah salah satu tipe Seiko yang laris manis dan banyak peminatnya. Dalam posting ini saya coba sedikit mengulas cara meng-identifikasi Seiko palsu atau frankenwatch.

SKX 007K Seiko Diver 200m

Tipe ini adalah yang paling sering saya temui palsunya. Khusus untuk tipe ini sang pemalsu membuatnya dengan sangat baik sehingga seringkali orang tertipu membayar harga sama dengan asli namun ternyata palsu. Gambar dibawah adalah ciri yang sering luput dari perhatian kita. Semua penampilan tampak benar. Tapi coba anda perhatikan bentuk angka 10 pada bezel Seiko 007 tidak pernah mengeluarkan tipe bezel yang 'bercabang' tapi selalu lurus seperti (straight). Bisa saja jam dibawah memang asli tipe 007 tapi karena bezel rusak maka diganti dengan bezel aftermarket yang bukan milik seiko.

Gambar Seiko dibawah ini yang paling sering saya lihat beredar. Sebenarnya semua sudah dibuat sangat mirip. Tapi ada kesalahan fatal bagi si pemalsu (atau si pemalsu tidak 'tega' kalau dibuat sama persis), yaitu hologram sticker dan grafir tulisan Seiko 5 di posisi angka 6. Perlu diketahui bahwa Seiko diver 007 bukanlah keluarga dari seri Seiko 5 jadi tidak pernah ada seiko diver 007 dengan hologram dan tulisan Seiko 5 seperti ini. Apabila anda buka mesinnya, jam ini juga menggunakan mesin Seiko, entah benar Seiko atau cuma di-stamp Seiko.

Gambar dibawah adalah Seiko 007K yang asli. Kalau anda bandingkan antara asli dan palsu atau frankenwatch terdapat perbedaan dalam kualitas pembuatan dan bobot jam. kalau yang asli bila dipegang lebih mantap dan sudut-sudut-nya halus.

Seiko Monster (SKX779K dan SKX781K)
Tipe ini merupakan salah satu 'selebritas' baru dalam jajaran Seiko Diver. Penjualannya yang tidak jor-joran membuat banyak orang menjadi penasaran untuk bisa memilikinya terutama para penggemar jam di Amerika dan Eropa yang kesulitan mencari Monster ini. Karena demand yang begitu tinggi ternyata juga ada monster-monsteran atau frankenwatch. Semua detil sempurna dan halus, hanya ada satu yang membuatnya berbeda. Gambar di bawah banyak yang mengira bahwa ini adalah monster black dial (SKX779K) asli atau mungkin juga asli tapi di modifikasi oleh pemiliknya. Monter dibawah tidak sesuai dengan pakem yang seharusnya, yaitu tanggal harus berwarna dasar hitam untuk dial hitam. Sedangkan gambar Monster dibawah berwarna putih untuk fungsi tanggal.

Gambar di bawah ini adalah Seiko Monster blask dial yang asli dengan tanggalan berwarna dasar hitam. Perbedaan lain adalah Lume dot yang terletak di bezel (bulatan radium di tengah segitiga), untuk yang asli lume dot terasa pas dengan daerah segitiga sedangkan yang palsu terlalu besar. Bila bezel diputar, Monster asli akan berbunyi 'klik' sebanyak 120 kali, sedangkan yang palsu kurang dari 120 kali. (Thanks To Lhucat for addition).

Untuk OM atau Orange Monster (SKX781K) warna dasar tanggal memang berwarna putih, seperti gambar dibawah (Thanks to dr.William for the great watch and great picture!).


Seiko Arctura
Bagaimana dengan Seiko Arctura dibawah. Semula saya mengira dia asli tapi ada yang 'tidak pas' yaitu tulisan JAPAN MADE yang terletak di bawah angka 6. Jepang tidak pernah mau meniru produsen jam Swiss dalam menuliskan produksi di bawah dengan SWISS MADE. Jepang biasanya menuliskan "Japan", MOV'T JAPAN' di bawah posisi angka 6 disertai dengan kode caliber mesinnya. Petunjuk lain adalah tulisan Seiko Arctura 100m juga terlalu berdekatan.


Semoga posting ini sedikit banyak bisa membantu!

Senin, 10 November 2008

FAQ Rolex

Seringkali saya mendapatkan pertanyaan baik melalui sms, telepon ataupun email mengenai segala hal tentang Rolex. Dari sekian banyak pertanyaan itu saya coba sarikan jawabannya dalam FAQ ini. Semoga sedikit banyak bisa membantu anda dalam memahami Rolex.


Bagaimana saya tahu bahwa Rolex saya asli?

Apabila anda adalah member dalam sebuah forum Rolex, anda bisa menanyakan kepada mereka dengan me-posting gambar Rolex anda. Hal lain yang anda bisa lakukan adalah dengan menanyakan kepada orang-orang yang memang paham dengan jam Rolex. Dan cara yang paling aman adalah dengan membawa jam anda ke Rolex Service Center. Tentu saja untuk ini anda harus mengeluarkan uang yang tidak sedikit untuk mendapat kepastian “ya pak, ini Rolex asli” atau sebaliknya.

Mesin Rolex umumnya berbeda dengan mesin jam merek lain terutama bila dibandingkan dengan yang palsu. Namun saat ini banyak beredar jam Rolex ‘frankenwatch’ yang menggunakan mesin Rolex asli namun casing, dial, jarum dan hal lainnya adalah palsu. Frankenwatch terutama dibuat untuk tipe-tipe Rolex yang hot item seperti submariner, sea dweller, buble back dll.


Dimana saya bisa tahu model Rolex saya dan serial numbernya?

Nomor yang menunjukkan Model digrafir di bagian lug atas (posisi angka 12) dan untuk melihatnya harus membuka rantai terlebih dahulu.Serial number digrafir di lug bagian bawah (posisi angka 6)
Angka yang tercetak di rantai dan end links adalah kode untuk part number dan bukan serial number.


Apa maksud dari ‘T Swiss Made T’? Dan apa pula arti dari ‘Swiss Made T<25’?>

Huruf "T" yang sering kita lihat berada di bawah posisi angka 6 sebuah dial Rolex berarti bahwa jam tersebut menggunakan tritium sebagai bahan yang bisa terlihat dalam gelap. Tritium adalah bahan radioactive rendah dan membuat material yang dilapisinya dapat bersinar secara kontinu selama beberapa tahun. Usia Tritium sekitar 12,5 tahun Tritium's half-life is 12.5 years. Bahan Tritium ini tidak berbahaya bagi manusia.

T Swiss Made T adalah tritium paling tua yang digunakan pada dial. Rolex mengurangi jumlah material radioactive dibawah 25 millicuries, dan untuk jam-jam yang menggunakan-nya menuliskan Swiss Made T<25>

Apa perbedaan antara Tipe DateJust dan Date?

Ukuran. Datejust berukuran 36mm,dan Date 34mm, tidak termasuk kenop (crown). Tipe Date hanya menggunakan rantai jenis Oyster, dan tipe DateJust bisa menggunakan rantai Oyster atau jenis Jubilee. Harga DateJust biasanya lebih mahal dari tipe Date. Kedua tipe ini menggunakan jenis movement yang sama.


Apa hubungan antara Tudor dan Rolex?
Merek:
Rolex memiliki merek Tudor an diposisikan sebagai 2nd brand yang mengisi pasar dibawah Rolex. Secara tradisional, Tudor merupakan ‘virtual clones’ dari desain-desain Rolex, dari tipe Submariner, Day-Dates (diberi nama Tudor Date-Day), Oyster Prince DateJust. Tudor juga memiliki desain yang berbeda dengan Rolex seperti tipe Mini-Sub dan Tiger Chronograph. Beberapa tahun terakhir, Tudor memutuskan untuk keluar dari desain-desain tradisional Rolex dan membangun desain sendiri yang berbeda dan unik. Tiger Woods adalah ambassador untuk brand Tudor pada akhir 90-an dengan keluarnya tipe Tiger Chronograph.

Casing:
Tudors menggunakan casing Oyster dari Rolex. Caseback Tudor, tidak seperti sebagian jenis Rolex (kecuali SeaDweller), digrafir dengan nama Rolex. Juga, banyak jam Tudor menggunakan crown berlogo Rolex. Tudor menggunakan jenis baja stainless 316L dan Rolex menggunakan baja tipe 904.

Movement:

Jam-jam Tudor tidak menggunakan movement Rolex. Tudor menggunakan movement dari ETA.

Kolektibilitas:

Karena menjadi bagian dari keluarga Rolex, Tudor mendapat apresiasi yang lebih tinggi dari jam-jam merek lain yang sama-sama menggunakan movement dari ETA. Terutama jenis-jenis Tudor sport vintage (subs). Beberapa jenis Tudor untuk keperluan militer dan jenis-jenis tertentu (alarm, Subs dan chronograph) diyakini sangat kolektibel. Tudor dengan logo bunga mawar diyakini juga lebih kolektibel dari Tudor ber-logo tameng. Tudor dengan jenis jarum jam militer juga lebih kolektibel dari jenis jarum jam model Mercedes.


Apa tipe baja yang digunakan oleh Rolex?

Sebagian besar produsen jam menggunakan baja tipe 1.4435 atau 316L. Rolex menggunakan stainless steel model 1.4439 atau 904L yang secara kualitas nyata bedanya. Baja tipe 904L dan 316L memiliki derajat kekerasan yang sama. Kandungan nickel pada tipe 904L lebih tinggi dan secara teknis lebih tahan karat. Hampir tidak ada pabrikan jam kecuali Rolex yang mau menggunakan baja tipe ini karena secara harga tipe 904L 3 kali lebih mahal dari tipe 316L.


Mengapa ada tipe Rolex ‘President’?

Nama "President" digunakan untuk menghormati Dwight D. Eisenhower (DDE) yang menggunakan untuk pertama kalinya Rolex dengan tipe rantai yang baru pada tahun 1956 saat diperkenalkan ke public. Rolex memberikan kepada DDE (Winston Churchill juga) sebuah Rolex 18K DateJust (bukan Day-Date) pada tahun 1946 untuk merayakan kemenangan pada World War-2 dan ketika dikirimkan ke Rolex untuk di service tahun 1956, Rolex memasangkan rantai jenis baru ini di Rolex DDE. Karena itulah dinamakan ‘President’. Rolex Day-Date seringkali disebut sebagai Rolex "President", tapi sebenarnya sebutan itu untuk menyebut jenis rantainya.


Apa arti kata "Perpetual" pada dial Rolex?

"Perpetual" adalah sebutan Rolex untuk menyebutkan jam Rolex dengan berpenggerak mesin automatic atau self-winding.

Sabtu, 08 November 2008

ENICAR Sherpa Super Jet GMT

Ini salah satu jenis Enicar Sherpa yang saya suka karena lebih simple dari Enicar Sherpa Guide world timer. Fyngsi GMT hanya ditunjukkan oleh angka-angka di inner bezel yang berwarna hitam dan putih. Big Watch and Nice!



TITONI Ring Star: Alarm manual winding

Sabtu pagi ini saya bertemu dan ngobrol dengan seorang bapak penggemar jam antik yang saya kenal lewat telepon. Pertemuan pagi itu terjadi di kedai J-CO giant Bekasi karena sang bapak harus segera pergi ke Cibubur. Dari obrolan sebelumnya beliau akan membawa beberapa koleksinya yang ingin dilepas.

Dari 4 koleksinya yang dibawa, mata saya tertuju pada jam ini: TITONI alarm dengan nama RING STAR. Saya tidak pernah melihat jam seperti ini, teman-teman yang sudah lama main jam juga bilang bahwa mereka tidak pernah melihat tipe ini.

Jam ini penampilannya sederhana dan dalam kondisi yang masih sangat mulus. Alarm juga berbunyi kencang. Diameter tidak begitu besar dan tebal. Diameter sekitar 36mm sehingga jam ini sepintas seperti jam Titoni kebanyakan. Kenop 2 buah itulah yang menandakan bahwa jam ini adalah jam mekanikal alarm.

Tombol atas bertuliskan A yang berguna untuk mengisi tenaga alarm dan memindahkan jarum tempat alarm berbunyi. Jarum alarm berbentuk sederhana saja dengan ujung panah berwarna merah. Indeks berbentuk balok dan antara indeks ada angka-angka 15, 30, 45 untuk menunjukkan waktu menit saat alarm berbunyi.

Caseback dibuat unik yaitu 2 buah. Satu caseback yang tengah berguna untuk menutup movement dan caseback itu dikunci oleh 'ring' pengunci berbentuk seperti gelang. Rantai model beras masih original Titoni. Tipe rantai seperti ini banyak digunakan oleh jam-jam keluaran tahun 50 dan 60-an.

Mika jam ini masih original dengan inner magnifier. Dial berwarna silver senada dengan warna jarum yang menggunakan desain dauphine hands. Movement manual winding dengan kondisi yang masih sangat mulus. Sayang saya tidak sempat foto mesinnya.

Jumat, 07 November 2008

OMEGA Seamaster Chronograph Cal.1040

Sepulangnya dari Malang saya mampir dulu ke kantor karena ada beberapa hal yang harus saya kerjakan. Selain itu juga saya ingat kalau akan ada paket untuk saya dari seseorang di Malang yang mengirimkan sebuah jam Omega.

Setelah dengan susah payah membuka paket (karena oleh kantor di Malang paket tersebut ditutup pakai kayu dan dipaku!) akhirnya saya dapatkan jam ini: OMEGA Seamaster Chronograph automatic.


Menurut informasi yang saya dapat, tipe seperti ini adalah tipe speedmaster mark 3 dengan mesin automatic chronograph cal.1040. Namun anehnya di dial tertulis SEAMASTER dan bukan Speedmaster. Pada caseback juga terdapat gambar seamonster dan tulisan Seamaster disertai logo Omega. Kemudian saya browsing ke beberapa website yang menjual jam-jam seperti ini dan juga menanyakan ke forum Omega di Time zone. Dari forum ini saya mendapatkan jawaban:

"Originally the Speedmaster line was part of the Seamaster line and that is why we still see the Seahorse on the case back emblem today on Speedmasters. You can read about it by going to this article by Chuck Maddox. In the article you'll find a chart that shows which Speedmasters were labeled with the Seamaster marking on the case backs".

"they were identical to the Speedmaster Mark II except for the dial. For the most part, the Speedy MKIIIs had black dials and white hands, while the Seamaster versions had blue dials and white and orange hands".

"The non-marking (Mark III), occurred in some parts! This can be seen in Mark IV too! Unusual, but original! Congrats Use it with health! Cheers from Brazil !"

"I'm so glad you came into possession of this beautiful piece. Congratulations! I have, by the way, seen a gold variant of this model, on the wrist of a retired Secret Service agent. Stunning!"

Saya juga mendapatkan versi Seamaster chronograph lain dengan casing speedmaster mark 3 ini di beberapa website, salah satunya www.timeman.net yang menjual versi seamaster ini lebih mahal dari versi aslinya (speedmaster mark 3).

Ciri menonjol dari tipe mark 3 ini adalah desain casingnya. Orang menyebut casing seperti ini dengan 'Volcano case' karena bentuknya yang menyerupai gunung api. Orang-orang juga menggolongkan tipe casing seperti ini dalam jajaran flightmaster case dengan tinggi case 17mm!. Dari hasil browsing tipe ini, didapati beberapa perbedaan arah serat casing. Beberapa contoh di internet memiliki serat casing yang dibuat vertikal (kebawah) sampai dengan bagian bawah casing dan desain lain serat casing bagian atas horisontal dan bagian bawah arah seratnya vertikal. Ini juga membingungkan karena tidak ada penjelasan resmi apakah ada maksud dari perbedaan finishing casing tersebut.

Pada caseback terdapat logo seamonster yang tipis. Awalnya saya ragu kok tipis begini grafirannya, ternyata setelah saya bandingkan dengan yang saya lihat di website lain juga sama, bahkan ada yang lebih buruk buatannya (tidak jelas).

Movement yang digunakan merupakan movement yang dibuat atas kerjasama antara Omega dan Lemania. Cal.1040 adalah mesin Lemania cal.1341 dan merupakan mesin chronograph automatic pertama yang digunakan oleh Omega. Pada tahun 1973 movement diperbaiki dan dibuat versi chronometer-nya dan diaplikasikan di Speedmaster 125.

Rantai menggunakan model rantai speedmaster dengan ujung rantai yang melebar menyesuaikan dengan lebar lugs.

Jam ini sebenarnya memiliki 7 buah jarum. Namun jarum penunjuk fungsi 24 hours diganti sebuah lempengan dengan penunjuk waktu berbentuk segitiga berwarna biru. Jarum detik berwarna putih diletakkan bertumpuk dengan plat penunjuk 24 hours. Jarum jam dan menit berwarna putih sedangkan 3 jarum lainnya berwarna orange.



Kamis, 06 November 2008

2nd Day in Lampung: Omega Diver 120m

Karena malam harinya tidur terlalu malam, saya bangun agak siang hari ini. Setelah membersihkan muka saya keluar hotel dan berjalan-jalan keliling hotel. Hari ini saya berencana menggunakan jam Omega Seamaster Diver 120m. Saya lihat jam masih menunjukkan pukul 06.32 dan saya harus ke kantor cabang di Lampung jam 8 pagi.

Jalan-jalan pagi saya lanjutkan langsung dengan sarapan pagi. Sayangnya saya tidak begitu suka dengan sarapan pagi yang disajikan di restoran hotel. Akhirnya saya kembali ke kamar dan membersihkan diri. Jam sudah hampir menunjukkan jam 8 pagi dan saya sudah siap untuk ke kantor.

Dalam perjalanan menuju kantor, saya dan teman-teman mampir ke sebuah warung mie ayam yang ternyata lebih enak daripada makan pagi di hotel! kebetulan warung mie itu berada di depan salah satu kantor kami sehingga tidak perlu terburu-buru. Kegiatan berlanjut dengan mendatangi setiap kantor cabang yang ada di Lampung. Cuaca panas sekali dan saya mulai gerah. Ternyata jam sudah menunjukkan pukul 09.24 pantesan aja sudah mulai panas udaranya...

Kegiatan mengunjungi kantor cabang terus saya lakukan sampai jam 12 siang. Dan sebelum makan siang saya sempatkan untuk jalan-jalan di pasar untuk melihat penjual jam kaki lima yang ada disana. Ternyata sama sekali tidak ada jam yang menarik perhatian..mungkin saya yang tidak mengenal medan...
Sambil menunggu teman lain yang sedang pergi, saya amati jam yang saya pakai. Omega ini termasuk jarang sekali saya temui. Dialnya hitam dengan banyak corak seperti 'luka' pada dialnya. Bezel yang awalnya saya kira berwarna hitam ternyata berwarna biru tua saat terkena sinar. Keunikannya adalah jarum detik berwarna biru dengan bentuk jarum detik yang mirip dengan yang digunakan di seri Dynamic. Rantai berdesain susunan bata dengan desain dan konstruksi yang kokoh. Saya berpikiran bahwa rantai ini bukan rantai asli bawaan jam ini (seperti yang saya lihat di ebay), namun ternyata cocok sekali dan nyaman dipakai. Movement yang digunakan adalah cal.1002 yang diproduksi pada tahun 1973.

Acara hari ini diakhiri dengan meeting yang dihadiri oleh para pejabat di Cabang lampung. Meeting yang semula saya pikir bisa cepat selesai ternyata baru bisa selesai jam 19.00. Akhirnya kami langsung makan malam dan baru bisa kembali ke hotel jam 21.35!
hmm..what a busy day!

Ini adalah perjalanan terakhir saya ke wilayah Sumatra untuk tahun ini. Dan target berikutnya adalah Jawa dan saya pilih....Cirebon dan Tegal!