Jumat, 30 November 2007

For Sale: Rolex Royal and Airking (SOLD)

Kedua Rolex ini sangat mirip satu sama lain karena memang mereka diproduksi pada periode yang hampir bersamaan, yaitu sekitar awal tahun 60-an.

Rolex diatas adalah Rolex Oyster Royal. Memang jenis Rolex ini tidak sepopuler "adik-adiknya" jenis Datejust (1603 dan 1601), Date (1500) ataupun Oysterdate Precision (6694). Rolex Oyster Royal adalah salah satu tipe Rolex yang mengeluarkan banyak corak desain dan sebagian besar adalah dengan ukuran mid-size (30mm dan 32mm) serta pola desain dial yang beragam. Movement yang digunakan adalah manual cal.1215 dengan 17 jewels.

Rolex Royal diatas menggunakan jarum berbentuk jarum, tombak atau daun (leaf hands) yang runcing dan ramping. jarum detiknya pun lebih kecil dari jarum detik yang digunakan untuk jam Rolex saat ini. Dial berwarna broken white dan sudah terlihat tua serta terdapat "kotoran" yang menempel. Rantai yang digunakan adalah jenis oyster brevet tipis dengan klem untuk tiap sambungan. Kondisi casing dan rantai masih bagus.

SOLD

Rolex serupa diatas ini adalah dari jenis Airking Super precision dengan movement automatic. Mayoritas Airking adalah non-date dan kalau anda menemukan air king date merupakan hal yang sangat jarang. Warna dial broken white dan masih terlihat bersih. Bentuk index tidak kotak tapi meruncing di ujungnya. Bentuk hands (jarum) sama dengan tipe Royal diatas namun jarum detik lebih tebal. Kondisi dial, casing dan rantai masih dalam keadaan bagus.

SOLD

Rabu, 28 November 2007

Comparison 2 GMT watches: Rolex 1675 and Seiko 6117

Mungkin banyak yang akan berpendapat bahwa 2 merek ini tidak bisa dibandingkan karena alasan "kasta" atau apapun. Disini saya tidak melihat kasta tapi dari object-nya sendiri: Jam GMT automatic. Kebetulan yang ada hanya 2 merek ini jadi coba kita sama-sama bandingkan.

Pertama-tama kita lihat beberapa persamaan yang ada:

(1) dapat menunjukkan waktu dari dua wilayah berbeda (time zone);
(2) memiliki 4 buah jarum dan fungsi kalendar (tanggal);
(3) dikeluarkan pada periode yang sama yaitu awal 1970an, khusus untuk Rolex GMT ada yang periode lebih awal yaitu akhir 1950 dan 1960an;
(4) size casing sama sekitar 40mm.
(5) memiliki ciri matt dial.
(6) memiliki warna indikator merah biru (pepsi bezel) walau untuk Seiko GMT lebih muda warna birunya
(7) kaca sama-sama terbuat dari mika



Sekarang kita identifikasi beberapa perbedaannya:

(1) indikator GMT pada Rolex terletak di luar (outer bezel) sedangkan Seiko terletak di dalam (inner bezel). Pada Rolex, angka GMT lebih mudah dibaca (readable) tetapi sering terbentur-bentur karena terletak diluar. Pada Seiko angka GMT lebih kecil-kecil, tetapi ring lebih awet karena terletak di dalam dial. Hanya, pada Seiko ring dalam cepat bergeser karena setelan putaran untuk menggerakkan bezel sering kendor.


(2) Mesin, Rolex sudah standar chronometer, Seiko tidak. Tetapi mesin Seiko yang caliber 61xx termasuk yang hi-grade. Karena itu baik Rolex maupun Seiko kalau mesin prima bisa tepat terus, tidak masalah.

(3) sistem pindah tanggal Rolex masih manual 24 jam, Seiko sudah quick set date.

(4) Seiko mengeluarkan seri World Timer (yang ada nama-nama kota) sebagai pelengkap GMT (navigator timer), Rolex tidak.

(5) warna radium Rolex soft white, Seiko agak hijau. Kalau sudah aging punya Rolex jadi berubah agak krem, kalau Seiko jadi agak hitam (lebih kotor).

(6) harga, Rolex paling murah rante tebal Rp.25 juta, Seiko paling mahal rante tebal Rp.1 juta.

(7) Seiko 6117 kalau kita pakai yang mulus dan prima pasti dilirik kolektor. Rolex 1675 kalau kita pakai yang mulus dan prima pasti dilirik jambret dan pedagang he he he....

(8) Mesin Rolex mempunyai power reserve yang lebih lama, sekitar 40 jam. Sedangkan Seiko sekitar 20 jam. Namun, jika dalam posisi dipakai terus, keduanya dapat berjalan tanpa henti. Kalau disimpan, memang Rolex lebih lama hidup. Untuk ukuran arloji antik, saya kira 12 jam sudah cukup.

(9) Perbedaan lain, jarum untuk penunjuk GMT punya Seiko lebih unik. Jika dilihat dengan pembesar, ternyata ujung jarum itu melengkung ke atas, seperti petir tetapi ke atas. Orang bilang seperti leher kura-kura. Kalau dilihat dengan mata biasa memang tidak terlihat.

Persamaan lain yang belum disebutkan diatas adalah: semakin lama harga kedua jam ini semakin mahal tapi juga semakin dicari orang !

Tulisan kiriman Bang Marga, seorang penikmat arloji antik yang tinggal di Bojong Gede. Semua jam yang ditampilkan di posting ini adalah koleksi beliau.

Selasa, 27 November 2007

Original "DIRTY" face dial

Dari beberapa kali berinteraksi dengan rekan-rekan penggemar jam kuno, ada 3 aliran yang terbentuk kaitannya dengan dial face (plat) yaitu: (1) orang yang ingin dial face-nya bersih dan mulus, (2) penggemar yang tidak masalah apabila dial face nya sudah di rekondisi (re-painted) dan (3) orang yang senang apa adanya meskipun penampilan dial face-nya kotor. Nah kotor ini malah yang membuat mereka menjadi lebih "greng" dengan koleksi mereka karena menurut mereka wajar aja kondisinya begitu lha wong jam antik.

Saya coba kasih contoh jam-jam yang digemari oleh kelompok yang nomor 3 tadi:

Mido Multifort Powerwind superautomatic non-date, perkiraan produksi sekitar awal tahun 50-an. Semuanya original bahkan "flek"nya pun original dan merata.

Omega 30T2 yang diperkirakan diproduksi tahun 40-an. Sudah nge-flek banget tapi malah jadi unik dan nyentrik karena semuanya masih terbaca dengan jelas.

Omega Bumper cal.351. Kalau yang ini masih mending bila dibandingkan dengan yang 2 diatas. Perkiraan produksi awal tahun 50-an sebelum ditemukan full rotor automatic movement.

Omega calendar cal.503 gold capped. Era pertama movement automatic full rotor. Sudah sangat jarang dijumpai terutama dalam kondisi "belel" seperti ini. Walau belel namun aura kebesaran Omega masa lalu sangat terlihat pada jam ini.
Kesamaan dari kesemua jam diatas adalah: "belel"-nya merata ke semua permukaan dial sehingga kesannya jadi berbeda dan lebih antik. Beda kalau flek atau belelnya cuma kena sebagian dial, akan jadi terlihat jorok dan tidak menarik. Nah anda condong ke arah mana?



Senin, 26 November 2007

TISSOT Navigator Automatic (SOLD)

Penampilan TISSOT ini sangat menarik dan "berwibawa" menurut saya. Sejak saya gemar mengumpulkan jam kuno, saya belum pernah melihat Tissot jenis ini. Tipe Navigator yang saya lihat biasanya merupakan jam chronograph.

Keunikan yang menyolok dari Tissot ini adalah warna dialnya yang bisa berubah warna. Apabila terkena sinar maka dialnya akan berubah warna menjadi hijau lumut. Kemudian warna jarum detik yang tidak memiliki "ekor" dan berwarna orange. Kondisi secara keseluruhan Mint condition dan terlihat proses aging pada perubahan warna di index baton-nya.

SOLD

Minggu, 25 November 2007

For Sale: HUDSON Supermaster De Luxe (SOLD)

Ini jam yang membuat saya penasaran sekaligus tertarik. Pertama, desainnya yang aneh karena semua angka (3,6,9,12) dan index baton yang berbentuk runcing semuanya timbul. Saya pernah lihat beberapa Omega menggunakan angka timbul seperti ini tapi tidak setinggi jam Hudson ini. Jarak dengan dial face lebih tinggi dari yang biasa saya lihat! Jarum yang digunakanpun menarik karena berbentuk runcing seperti ujung tombak atau keris dengan tengah berlubang. Casing berwarna red gold dengan warna dial seperti krem yang sudah terlihat berubah warna karena usianya. Ukuran jam ini diameter sekitar 34mm. Dari penampilan pakem desainnya kemungkinan jam ini dibuat pada awal tahun 50-an.

Kedua, pada bagian dial face tertulis HUDSOsupermaster de luxe dengan tulisan supermaster mirip sekali dengan tulisan speedmaster. Jam ini ber-movement manual winding dengan 17 jewels namun konstruksi mesinnya tidak seperti jam lain. Tertulis pada bagian caseback unbreakable mainspring 2150. Saya belum mendapatkan informasi mengenai jam ini di internet dan saya kira merek ini merpakan salah satu dari sekian banyak merek asing yang pernah muncul di era tahun 50-60an dan kemudian tenggelam.

Memang jam ini bukan jam mahal dan bukan merek terkenal tapi saya yakin saya tidak akan ketemu dengan orang lain yang memakai jam yang sama dengan HUDSON ini.

SOLD

For Sale: OMEGA Constellation Chronometer Quartz (SOLD)

Omega constellation ini menarik perhatian saya karena bentuk, desain dan ukurannya yang menurut saya compact dan pas. Omega ini bermovement quartz dan sudah mendapatkan sertifikat chronometer. Omega ini diproduksi sekitar tahun 70-an akhir dimana era quartz sudah semakin banyak digunakan oleh para produsen jam.

Casing Omega ini dibalut gold 14K (gold capped) serta ring (bezel) yang terbuat dari solid gold 14K. Kaca sudah mengunakan kaca kristal (atau hardlex) karena bila diketuk suaranya bukan seperti mika. Ukuran tali kulit lebar 22mm agar tampil lebih menyatu dengan casing jam. Secara keseluruhan jam ini enak dipandang dan pas bila dikenakan.


SOLD

For Sale: ETERNA matic Chronometer Gold Top (SOLD)

Eterna merupakan salah satu produsen jam yang saya kagumi karena mereka memiliki kapasitas untuk memproduksi sendiri movement mereka. Karena itu konstruksi dan strukturnya pun berbeda dengan jam merek lain. Eterna yang saya temukan "dengan tidak sengaja" ini merupakan jenis Eterna yang lama saya cari dan ingin miliki yaitu: Eterna Automatic Chronometer.

Eterna ini diproduksi sekitar tahun 50-an dengan desain yang sangat klasik dan sederhana. Yang membuatnya kian menarik adalah desain dial face yang merupakan kombinasi honey comb dan textured dial berwarna broken white dan kombinasi warna emas pada index batonnya yang berbentuk runcing. Sebagai variasi Eterna ini menggunakan lapisan emas 14K (gold capped) pada casingnya. Movement-nya dalam kondisi yang sangat baik dan masih akurat, tidak heran karena movement ini telah melalui uji chronometer sebelum dilempr ke pasar.


SOLD

Kamis, 22 November 2007

SANDOZ Digital Jump Hour automatic (SOLD)

Pada era sebelum ditemukannya jam digital (LED dan LCD) pada pertengahan tahun 70-an, terdapat sebuah masa dimana desain jam sudah menyerupai penampilan sebuah jam digital yaitu hanya memperlihatkan angka dan tidak lagi menggunakan jarum sebagai penunjuk waktu. Karena itulah jam tipe ini disebut juga sebagai jam digital mekanikal karena keluar dalam 2 versi yaitu manual dan automatic winding.

Jam dalam koleksi saya ini dari merek Sandoz ber-movement automatic dari ETA, casing solid stainless steel dan cukup berat. Penampilan cukup aneh untuk sebuah jam (dan begitu juga desain jump hour lain). Terlihat hanya angka-angka, paling kiri merupakan penunjuk jam, berikutnya menit dan terakhir adalah detik. Disebit jump hour karena angka penunjuk jam akan melompat dan tidak bergeser seperti angka untuk menit dan detik. Angkanya pun cukup besar sehingga mudah dilihat.

Secara dimensi jam ini cukup besar dan sekaligus unik, namun butuh waktu untuk membiasakan diri melihat jam dengan desain seperti ini. Saya rasa tipe jam seperti ini perlu anda miliki setidaknya satu karena desain seperti ini merupakan salah satu penanda jaman dan sangat khas sekali. Bahkan saat ini banyak jam-jam untuk ABG kembali meniru desain jam-jam retro ini.

SOLD

For Sale: OMEGA Seamaster Planet Ocean (SOLD)

Ini adalah salah satu tipe Omega yang sering dibicarakan akhir-akhir ini terutama setelah jam yang sama laku dijual di lelang Antiquorum sebesar US$ 213,000 atau Rp. 2 milyar lebih! Planet Ocean bisa laku semahal itu karena jam tersebut digunakan oleh Daniel Craig selama pembuatan film James Bond "casino Royale".

Omega Seamaster Planet Ocean yang ditawarkan disini adalah yang tipe diameter 42mm dan ketebalan 14,5 mm dengan dial face berwarna hitam. Movement yang digunakan adalah Co-axial chronometer cal.2500. Kedalaman yang telah teruji untuk Omega ini adalah 600m dan karena itu disediakan Helium escape valve yang diletakkan di posisi angka 11.


SOLD

Rabu, 21 November 2007

Store your watches

Kalau anda memiliki lebih dari 10 arloji tentu akan timbul masalah: bagaimana menyimpannya? bagaimana supaya saya tidak repot-repot untuk melihat semua koleksi-koleksi saya? kalau anda beli jam baru tentu anda akan diberikan juga box originalnya. Dan bayangkan bagaimana repotnya kalau anda ingin melihat dan menikmati koleksi-koleksi anda tanpa harus membuka kotak-kotak jam anda satu-persatu. Seorang rekan punya cara unik untuk menyimpan koleksinya. yaitu dengan menempelkan di dinding kamarnya dan terlihat seperti hiasan. Cara ini beresiko karena dari segi keamanan dan kelembaban yang bisa merusak jam.

Yang paling sering adalah dengan membeli koper khusus untuk jam yang mudah dijumpai (lha wong saya juga jualan koper). Ada 2 jenis pilihan, yaitu yang tipe cangkang dan bantal. Tipe cangkang akan memuat lebih banyak jam karena jarak antar jam relatif dekat. Tipe bantal seperti diatas. Banyak orang yang lebih suka tipe bantal karena kesannya lebih eksklusif dan jam bisa diletakkan dengan lebih menarik dan tidak terkesan berdempet-dempetan. Karena untuk tipe cangkang, jam-jam besar kemungkinan bisa bergesekan karena jaraknya yang dekat.

Kalau anda ingin jam-jam anda tidak hanya dinikmati oleh anda sendiri, anda bisa membuat sebuah lemari atau beli lemari antik yang semuanya menggunakan kaca, untuk menaruh dan mengatur jam anda layaknya di sebuah gallery. Tapi tolong kalau majang jam-jam yang memang pantas dipajang, jangan Alexander Chritie juga masuk ke lemari ini. Biasanya lemari ini untuk meletakkan koleksi-koleksi yang the best, the first atau collectable item. kalau perlu letakkan juga pernak-pernik jamnya seperti hang tag, kotak original dll (kalau bon pembelian masih ada juga boleh).

Nah kalau yang diatas ini adalah koleksi seorang Seiko Maniac di luar negeri. Foto ini saya ambil dari Timezone. Idenya menarik karena tanpa perlu membuka kotak kita bisa menikmati semua koleksi kita. Anda bisa membuatnya kalau anda punya tukang kayu yang jagoan. Dia bilang ini adalah hanya sebagian dari kotak koleksinya karena ini adalah tumpukan kotak yang paling atas dan masih ada beberapa tumpukan kotak jam lagi dibawahnya!..

Minggu, 18 November 2007

For Sale: KIENZLE Atlantis Mecanique 44mm (SOLD)

Kienzle adalah perusahaan jam dari Jerman. Saya lebih banyak melihat jam Kienzle dalam bentuk jam dinding atau jam meja. Mereka juga membuat banyak jenis jam tangan walaupun bukan tipe jam high grade.

Sepintas desain Jam Kienzle ini serupa dengan Panerai. Dengan diameter casing yang besar 44mm tanpa crown dan 52mm dari lug ke lug. Desain Kienzle ini mengadopsi desain jam-jam militer dengan dial hitam dan penggunaan Arabic number dan jarum berbentuk pedang. Keunikan lain adalah jarum detik yang diletakkan terpisah yaitu di posisi angka 9.

Walau jam ini berukuran besar, namun ketebalan hanya 9mm, ini dikarenakan dimensi movement yang tipis. Kienzle ini menggunakan movement manual dari pabrikan UNITAS cal.6497 dengan 17 jewels. Movement ini termasuk movement vintage dengan 18,000 bph. Apabila anda mengganti tali kulit hitam dengan warna coklat penampilannya akan lebih menarik. Ukuran tali adalah 22mm.

Sekedar perbandingan, saya jejerkan jam KIENZLE ini dengan jam British military Precista saya yang berukuran 36mm. Terlihat perbedan yang sangat menyolok namun kesan militer tetap ada.

SOLD

Rabu, 14 November 2007

Collecting Vintage Watches: Tips

Bagi seorang pemula dalam mengoleksi arloji kuno biasanya masih emosional (lha wong yang lama juga kadang begitu) dan biasanya kalau dibarengi dengan keadaan finansial yang baik, semua jenis jam akan dibeli asal kuno tanpa memperhitungkan hal-hal lain. Dan biasanya setelah membeli lama-kelamaan dia lihat bahwa jam antik yang dibeli ternyata tidak sreg atau tidak bisa dinikmati. Untuk menghindari hal-hal semacam itu, 2 orang member milist arloji antik yaitu Bang Marga dan Wiyono memiliki beberapa tip yang mungkin bisa berguna.

1. Pertama-tama kita membeli yang kita suka. Selera adalah nomor satu. Apapun merknya, kalau sudah senang apa mau dikata? Tetapi jangan kaget kalau selera Anda berubah dari waktu ke waktu. Sekarang senang model A, besok bosan pengen model B, minggu depan pengen model A lagi, dst. Seorang rekan memiliki jam antik ratusan dari berbagai merek dan rentang harga yang jauh karena memang dasar pembelian adalah rasa suka.

2. Kedua perhatikan kondisi. Usahakan beli yang seorisinil mungkin. Kalaupun ada yang tidak orisinil, hendaknya bagian-bagian yang masih bisa ditoleransi, misalnya kaca dan putaran (crown). Ada orang yang mempermasalahkan plat grafir (redial atau refinish) ada yang tidak. Ada juga orang yang mengutamakan keotentikan sehingga plat kotorpun asal itu karena faktor usia akan lebih bagus bila dipertahankan.

Beberapa tingkatan orisinalitas arloji sbb: (a) seluruhnya orisinal; (b) sebagian besar orisinil hanya bagian kecil yang tidak; (c) seluruhnya orisinil tetapi tidak sesuai spesifikasi (pakem), termasuk kategori ini adalah kanibalisme; (d) sebagian besar tidak orisinil, hanya sebagian kecil yang orisinil (misalnya mesinnya saja); (e) seluruhnya tidak orisinil (disebut replika, palsu dsb)

3. Usahakan membeli yang seluruhnya masih berjalan normal. Perhatikan kondisi mesin, ketepatan, bunyi detik dsb. Dari bunyi saja kita bisa tahu kondisi mesin. Kalau masalah kelambatan atau kecepatan jarum jam berjalan juga harus bisa ditoleransi misalnya tidak boleh lebih dari 5 menit. Karena faktor usia, jam-jam antik kadang tingkat keakurasiannya mulai berkurang. Jika kita ingin membeli juga, kita harus tahu kira-kira kerusakan yang harus diperbaiki apa saja dan berapa kira-kira biayanya. Yang agak sulit mungkin untuk jam-jam chronograph, karena apabila kerusakan pada komponennya agak sulit untuk mencari ganti.

4. Pertimbangan lain, beli tipe-tipe yang memang collectors' item. Selain mudah menjualnya kembali (jika terpaksa), jenis-jenis tertentu mengundang kebanggaan tersendiri dan value-nya seringkali meningkat dari waktu ke waktu. Misalnya Omega NASA, Seiko first diver 6217, Rolex Explorer pertama dsb

5. Pertimbangan lain, harga. Paling baik membeli di bawah harga standar, berarti kita harus tahu lebih dulu ancar-ancar harga standar. Kalaupun di atas harga standar, harus ada alasannya, misalnya barang benar-benar kondisi istimewa, benar-benar langka, atau benar-benar suka (beli seneng). Dengan alasan tsb, jika harga 10- 20% lebih mahal dari harga standar ya masih wajarlah. Mengenai harga dibawah harga standar ini juga kita harus jelas, standar siapa yang kita pakai. kalau standar yang kita pakai standar harga beli pedagang, wah kita nggak bakalan bisa dapat barang. Kecuali kita punya akses langsung ke sumber barangnya para pedagang.

6. Dalam koleksi sebaiknya ada 'tema'nya. Misalnya koleksi sport merek tertentu, koleksi khusus diver, koleksi dari era tahun tertentu saja, dsb. Dengan begitu kita punya banyak 'cerita' dan punya kekhasan dalam koleksi kita. Selain juga merupakan cara untuk mengerem kita supaya tidak gelap mata dalam membeli semua jam asal antik.

Semoga berguna

Minggu, 11 November 2007

For Sale: ETERNA Centenaire 61 automatic (SOLD)

Eterna salah satu produsen jam yang membuat movement sendiri. Eterna yang ditawarkan ini adalah dari tipe Centenaire 61 yang diproduksi pada tahun 1961. Dial berwarna hitam dengan jarum runcing, sangat klasik dan sederhana.


SOLD

Kamis, 08 November 2007

Wristwatch Basic: The Jewels.

Seringkali saya mendapat pertanyaan yang sama dari banyak orang: Apa maksud tulisan sekian jewels di dial jam? apa ada kaitannya dengan kualitas jam tersebut? Dalam posting kali ini saya coba bahas sepintas mengenai kedua pertanyaan tersebut diatas.

Jam-jam tangan yang baik biasanya menggunakan jewels dalam movement mereka (biasanya batu rubi dan sekarang diganti dengan sintetik rubi). Jewels ini memiliki fungsi yang penting dalam kelancaran pergerakan movement jam tersebut. Jenis jewels ini dipilih untuk tujuan mengurangi friksi saat antar parts dalam movement yang saling bergesekan secara terus menerus. Rubi dipilih karena kekerasannya dan juga karena permukaannya yang halus. Warna asli rubi yang merah masih dipertahankan sampai sekarang. Kombinasi inilah yang membuat jewels dari rubi adalah pilihan yang terbaik. Untuk movement lower end sebelum tahun 70-an biasanya hanya menggunakan 5 atau 7 jewels, dan kemudian menghilang setelah era quartz muncul. Saat ini, sebagian besar jam tangan berpenggerak manual wind menggunakan standar 17 jewels dalam movementnya.

Berikut adalah beberapa contoh functional jewels yang pasti ada dan digunakan dalam movement:
1. Hole jewel: jewel berbentuk donat sebagai dasar dari bearing yang berputar.

2. Pallet stone jewel: jewel berbentuk kotak bata, jewel ini bertugas untuk menahan dan melepas escape wheel. Gear pada escape wheel berbentuk aneh seperti sepatu boot.

3. Roller jewel: Jewel ini berada pada roda balance yang bergerak maju-mundur (bolak-balik).


4. Hole and Cap Jewels: Penggabungan flat jewel dan hole jewel diletakkan didasar as bearing.


Pada gambar dibawah dapat dilihat penggabungan dari semua jewels diatas dalam sebuah gambar perspektif movement dengan 17 jewels.


Dan gambar dibawah adalah foto dari movement ETA 17 jewels cal.1700, sebuah movement yang sederhana tapi berkemampuan sangat baik.

Sebagai catatan bahwa movement automatic dan movement dengan penambahan fungsi seperti chronograph dan calendar, dapat memiliki jumlah jewels yang jauh lebih banyak. Sebagai contoh, jam IWC Il Destriero Scafusia (diklaim sebagai the most complicated wristwatches) memiliki total 76 jewels untuk mengakomodasi fungsi-fungsi waktu, perpetual calendar, chronograph rattrapante, repeater dan tourbillon, dan jam ini adalah jam manual winding!

Apakah semakin banyak jewels semakin baik?
Tidak selalu. Seperti yang sudah dijelaskan diatas, tipikal jam-jam manual movement saat ini hanya membutuhkan 17 jewels. Beberapa jam-jam high grade atau yang memiliki movement yang sangat tipis akan memiliki penambahan jewel untuk meningkatkan kualitas dan kepentingan konstruksi, namun tidak akan lebih dari 21-23 jewels. Karena prinsipnya, jewels hanya digunakan untuk mengakomodasi pergerakan parts yang constant dan frekwensi tinggi sehingga part penggerak tanggal, jam dan menit tidak memerlukan jewels.
Movement automatic akan menambahkan 4-8 jewels untuk membantu transfer energi yang efisien dari rotor untuk menggerakkan mainspring. Pada tahun 70-an, publik dikejutkan dengan keluarnya beberapa jam tangan dengan menggunakan jewels yang luar biasa banyak. Masyarakat masih bisa dipengaruhi pendapat masyarakat jaman dulu (sebelum 1900) bahwa semakin banyak jewels semakin bagus dan mahal jam tersebut. Hal ini dulu memang benar karena sebelum tahun 1900, jewels memang dibuat dari batuan rubi yang sebenarnya, jadi semakin banyak rubi yang digunakan akan semakin mahal. Namun sekarang sudah tidak ada lagi batuan rubi yang alami, semuanya menggunakan rubi sintetik atau sering juga disebut Corrundum.

Contoh dibawah yang pernah saya dapat adalah TITUS automatic dengan 77 jewels. Setelah diamati, jewels yang fungsional sebenarnya tidak lebih dari 21 jewels, sisa 56 jewels yang lainnya tidak memiliki fungsi sama sekali. Bisa dilihat peletakan jewels pada sekeliling bearing. Jewels disitu tidak berperan apa-apa karena tidak bergesekan dengan part lain, kecuali jewel yang berada ditengah.

Pemakaian jewels yang lebih ekstrim lagi dapat dilihat dari jam dibawah. Jam keluaran Waltham di bawah ini memiliki 100 jewels! bisa anda bayangkan bagaimana bentuknya jewels tersebut. Setelah dibuka ternyata movementnya hanya menggunakan jewels standar sebanyak 17 jewels dan 83 jewels yang lain berada di tempat yang tidak semestinya. Di sekeliling rotor anda lihat ada plat steel yang seolah menjadi "frame" rotor automatic. Nah dibalik "frame" itulah diletakkan 83 jewels yang tersisa agar lengkap menjadi 100 jewels! (sepintas bisa anda lihat sebagian jewelsnya)

Dari penjelasan singkat ini mudah-mudahan anda mendapat sedikit informasi agar menjadi jelas apa itu jewels dan apa fungsinya. Jadi kalau ada pedagang menawarkan jam dengan jewels yang banyak dan dia klaim bahwa kualitasnya lebih baik, ini dan itu, anda cukup senyum saja dan bilang pada mereka,"Mas, buka blog jamkuno dulu deh baru jualan!".

TAG HEUER 2000 Chronograph (SOLD)

TAG HEUER 2000 Chronograph professional 200 metres, black dial dengan quartz movement. Rantai model klasik khas Tag Heuer dan masih panjang. Kondisi baik dan berjalan normal. Good looking Tag Heuer!



Asking price: Rp.3,300,000

Rabu, 07 November 2007

For Sale: Very Nice Rolex TUDOR Prince Oysterdate! (SOLD)

Desain dan penampilan Rolex TUDOR ini mirip sekali dengan "kembarannya" Rolex 1601. Ukuran Tudor ini lebih kecil dari Rolex 1601 yaitu sekitar 34mm dan white gold bezel. Casing, Crown dan rantai jubille tipis juga buatan Rolex. Perbedaannya adalah di movement. Tudor ini menggunakan movement buatan ETA. Kondisi mulus dan berjalan normal.




SOLD